Suara.com - Blog dan microblog merupakan sarana menulis bagi Anda yang ingin menuangkan isi pikiran maupun pengalaman yang dilalui. Lalu, apa perbedaan keduanya?
Microblogger Moch Rizky menjelaskan, perbedaan utama blog dan microblog ada di panjang tulisan.
Blog menurutnya biasa diisi tulisan panjang dengan memperhatikan kaidah SEO. Di sisi lain microblog lebih digunakan untuk memanfaatkan media sosial untuk menuliskan gagasan.
"Kalau blog atau yang disebut blogger, perlu mengoptimalkan website dan SEO lewat tulisan panjang. Sedangkan microblog itu memanfaatkan media sosial. Kalau saya sosial medianya Instagram," paparnya.
Baca Juga: Ingin Sukses Jadi Travel Blogger? Ini 7 Tips yang Bisa Anda Lakukan
"Kalau blog atau yang disebut blogger, perlu mengoptimalkan website dan SEO lewat tulisan panjang. Sedangkan microblog itu memanfaatkan media sosial. Kalau saya sosial medianya Instagram," paparnya dalam webinar baru-baru ini.
Meski kedua merupakan bagian dari menulis konten secara online. Bagi konten kreator seperti dirinya, memulai blog maupun microblog tentu tidak dijamin langsung sukses.
"Membuat blog atau microblog sebuah perjalanan. Kalau ingin hits di awal, tentu itu sulit. Semua konten kreator pasti mengalami perjalanan seperti minim traffic, minim pengunjung, tapi karena suka menulis dan berbagi, jadi ya ditulis saja," ungkapnya
Ia pun membagikan tips untuk tema microblog. Salah satunya yang paling mudah dibuat adalah tips dan trik serta desain kreatif.
"Tips and trick ini banyak, dengan gagasan yang sederhana, singkat tapi bermanfaat bagi orang banyak. Ada juga yang creative design kayak before nya seperti apa dan after nya seperti apa," ungkapnya.
Baca Juga: Febrian Nurvianti Buktikan, Berhijab Juga Bisa Jadi Konten Kreator Travel
Terakhir, bagi Anda yang ingin mengembangkan microblog, ia memaparkan untuk membuat sebuah microblog perlu membangun konsep AIDA, yakni Attention, Interest, Desire, dan Action.
"Pertama attention dulu dan membuat orang swipe sama konten kita. Kedua interest seperti ketertarikan tema, jadi semakin di share muncul hasrat untuk mengajak. Seperti mengajak donasi, diskusi, atau membeli prodak juga bisa," pungkasnya.