Suara.com - Ketupat jadi menu wajib setiap kali menyambut Hari Raya Idulfitri. Terbuat dari beras, ketupat matang biasanya sengaja tidak disimpan di penanak nasi tapi diletakan pada area terbuka dengan suhu ruangan.
Risikonya, ketupat belum tentu bisa setahan lama nasi yang bisa sampai berhari-hari dan tetap hangat.
Meski begitu, sebenarnya ada trik yang bisa dilakukan agar ketupat tidak cepat basi. Chef restoran Swiss Belhotel Reuben Winantyo menyarankan sebaiknya ketupat disimpan di lemari es.
"Kalau mau dimakan, baru dihangatkan. Itu bisa lebih tahan lama," ucap chef Reuben ditemui di Nur Corner beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Janur Ketupat Lebaran di Serpong Belum Laku, Mungkin Harganya Diturunkan
Meski perlu waktu berjam-jam untuk memasaknya, tidak jadi jaminan ketupat bisa tahan lama. Chef Reuben mengingatkan, nasi kurang matang memang bisa jadi penyebabkan ketupat cepat basi.
Selain itu, faktor suhu ruangan juga sangat memengaruhi kondisi ketupat.
"Sebenarnya lebih ke penyimpanan juga. Kalau kurang tanak, kan dia di bungkus ternyata masih lembap. Temperatur yang gak terjaga jadi langu," jelasnya.
Pengalaman terakhirnya saat membuat ketupat di hotel, chef Reuben mengaku butuh waktu empat jam hingga benar-benar matang. Selama itu pun besaran api harus terjaga agar tidak terlalu besar atau terlalu kecil.
"Apinya jangan terlalu besar sekali, jangan terlalu kecil juga nanti lama. Harus dipastikan benar-benar tanak nasinya, kalau enggak nanti cepat basi," ucapnya.
Baca Juga: Empat Hari Operasi Ketupat, 100 Ribu Lebih Kendaraan Diputar Balik
Jika ingin membuat ketupat lebih harum, menurutnya tak masalah jika ingin menyelipkan daun pandan atau rempah lain seperti cengkeh serta kayu manis. Tetapi tindakan itu cukup disesuaikan selera karena tidak setiap orang menyukai bebauan tersebut.
"Prevelensi aja ya, kasih daun pandan biar wangi. Itu masing-masing aja. Mungkin juga ada kasih cengkeh atau kayu manis," pungkasnya.