Sejarah Sate di Indonesia, Kuliner yang Heboh Pasca Kasus Sate Sianida

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 06 Mei 2021 | 19:10 WIB
Sejarah Sate di Indonesia, Kuliner yang Heboh Pasca Kasus Sate Sianida
Sejarah sate di Indonesia - Ilustrasi sate - (Unsplash/@akharis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mungkin belum banyak orang yang tahu sejarah sate di Indonesia, padahal kuliner ini jadi favorit orang-orang. Makanan itu pun viral dan heboh pasca kasus sate sianida di Yogyakarta yang menewaskan anak ojol dan pelakunya adalah pegawai salon. 

Terlepas dari kasus tersebut, siapa yang tak suka sate? Pada umumnya orang suka menikmati sate, entah itu sate daging ayam, kambing, sapi atau yang lainnya. Sate Padang dan Jawa punya cita rasa yang beda karena cara penyajian dan bumbunya beda.

Bisa kita simpulkan juga kan kalau penyajian sate akhirnya bergantung dari budaya setempat. Akan tetapi, pernahkah kamu memikirkan dari mana sate berasal? Seperti apa sejarah sate di Indonesia? Yuk kita ketahui bersama lewat uraian di bawah ini.

Beberapa Versi Sejarah Sate di Indonesia

Baca Juga: Fakta Terkini Kasus Sate Beracun, Aiptu Tomi dan Nani Bantah Nikah Siri

Ada beragam versi sejarah sate di Indonesia. Sebuah cerita mengatakan sate ada di Indonesia sejak abad ke-15 dibawa oleh pedagang Arab di tanah Jawa. Selain mengenalkan Islam, mereka juga mengenalkan budaya kuliner setempat yang kemudian diadaptasi oleh orang Jawa menjadi sate khas orang Jawa.

Versi lainnya mengatakan bahwa sate berasal dari pedagang India. Mereka datang ke Pulau Jawa dan mengenalkan sajian daging ditusuk yang sudah biasa dilakukan orang India di tanah airnya.

Selain cerita sate berasal dari Arab dan India, ada juga sejarah sate di Indonesia yang dikatakan berasal dari pedagang kuliner nusantara itu sendiri pada abad 19. Sate merupakan makanan jalanan khas pedagang nusantara.

Pada masa itu, banyak pedagang muslim Tamil dan Gujarat berdagang ke Indonesia dan memberikan pengaruh budaya kuliner Nusantara. Kemudian tercetuslah ide membuat inovasi kulineran sate. Sate kemudian berkembang dan mengalami modifikasi di masing-masing daerah terkait dengan bumbu penyajian dan makanan pendampingnya. Karena itulah ada beragam varian sate di Indonesia, sehingga dikenal istilah sate Madura, sate Ponorogo, hingga sate lilit Bali.

Dalam perkembangannya, sate tidak lagi menjadi nama sajian tapi menjadi istilah untuk pengolahan sajian makanan. Oleh karena itu, apapun yang diiris kecil-kecil, kotak-kotak, dan ditusuk, entah itu pakai kayu, bambu, atau tusuk sate khusus, yang kemudian dibakar, masuk ke dalam jenis sajian makanan sate. Sekalipun itu bakso yang ditusuk, tetap akan disebut dengan sate, jadinya sate bakso. Menarikkan?

Baca Juga: Sejarah Kabupaten Lebak Berdiri, Dulu Berjuluk Jagat Kidul Banten

Ilustrasi sate kambing - (Pixabay/saesherra)
Ilustrasi sate kambing - (Pixabay/saesherra)

Aspirasi Kuliner di Nusantara

Kalau mengulik kuliner Indonesia lebih jauh memang menarik. Tidak hanya sejarah sate di Indonesia, tapi juga kuliner lain yang sudah mendarah daging di masyarakat Indonesia.

Misalkan saja capcay, ada yang bilang asli Nusantara, tapi ada juga yang bersikukuh asli dari Tiongkok, dibawa oleh masyarakat Tionghoa ke Indonesia kemudian berasimilasi dengan budaya Indonesia, dan jadilah masakan nusantara karena kekhasannya yang berbeda dengan cita rasa aslinya.

Cara orang mengolah masakan memang luar biasa. Bagaimanapun sejarahnya, masakan enak tetap dapat menjadi pemersatu bangsa. 

Seperti itulah beberapa versi sejarah sate di Indonesia, kuliner yang sedang heboh dibicarakan masyarakat pasca kasus sate sianida di Jogja.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI