Suara.com - Kegiatan belajar tatap muka sudah lama dihentikan akibat pandemi Covid-19. Sebagai gantinya, para siswa harus belajar di rumah secara online.
Sayangnya, hal tersebut menimbulkan banyak tantangan, bukan cuma untuk siswa dan guru tapi juga orangtua di rumah.
Bahkan, seorang guru SMP asal Malaysia baru-baru ini bercerita di akun Facebook miliknya, betapa sulitnya untuk mengajak orangtua bekerja sama saat sekolah online.
Dalam unggahan yang viral itu, ia membagikan tangkapan layar dari percakapan di grup WhatsApp antara para wali murid dan guru.
Baca Juga: Viral Video Suami Pakai Baju Haram, Reaksi Istri Bikin Publik Mikir Keras
"Benar-benar orangtua sekolah menengah yang independen klasik. Kamu pikir kamu membayar uang untuk dapat memiliki segalanya," tulis si guru.
Di sana terlihat, bagaimana seorang wali murid marah-marah pada guru, karena putrinya telat masuk kelas dan akibat masih tertidur padahal akan sekolah online.
"Kenapa kamu tidak membangunkannya untuk kelas? Kenapa aku harus membayar uang sekolah?," kritik sang ayah, di depan semua orantua dan guru di grup WhatsApp itum
"Aku bertanya pada putriku, dia bilang dia tidak bisa bangun. Jadi, haruskah aku yang melakukan itu dan juga membayar uang sekolah?" dia bertanya.
Meskipun orangtua lainnya berusaha meyakinkan ayah si abak bahwa dia salah, dia terus mencaci gurunya dan meminta pengembalian uang sekolah putrinya.
Baca Juga: Viral, Pelaku Ganjal ATM di Cibinong Bogor Kepergok Warga
"Jika saya dan anak perempuan saya bisa mendisiplinkan diri sendiri, lalu apa gunanya guru? Mengapa saya harus membayar uang sekolah? Tolong balas dan jangan abaikan ini. Menurut Anda orangtua tidak perlu bekerja?" lanjut dia.
Sambil terus mengoceh, seorang guru mencoba dengan tenang menangani situasi, menjelaskan betapa sulitnya bagi guru untuk mengawasi siswanya dari kejauhan.
"Selain menjaga kontak secara teratur melalui telepon genggam atau bimbingan selama pelajaran online, anak-anak itu sendiri juga perlu disiplin," kata guru itu.
Guru itu menambahkan, memang sulit bagi mereka untuk membangunkan siswanya karena tidak lagi tinggal di asrama seperti dulu.
"Maaf, saya tahu Anda juga sibuk dengan pekerjaan. Saya juga tidak akan menyerahkan semua tanggung jawab kepada Anda, tetapi dari pesan Anda, saya pikir putri Anda juga harus menghadapi masalah ini," balas guru tersebut.
Namun, setelah itu, si guru pun berjanji bahwa mereka akan memberikan perhatian khusus setiap pagi apakah siswa tersebut sudah muncul di kelas online, atau mereka akan mencoba menghubunginya.
Melihat kehebohan ini, banyak warganet yang tertawa dan malah mengkritik si ayah karena berani menyalahkan seorang guru sekolah atas kelakuan buruk putrinya sendiri.
"Mengajak anak-anak ke kelas seharusnya menjadi biaya tambahan. Sungguh aneh orangtua, membuat hidup jadi lebih sulit bagi semua guru," kata seorang pengguna Facebook.
Yang lain berkata, "Ada apa dengan ayah ini? Apakah menurutnya guru itu adalah ibu putrinya? Haruskah guru pergi jauh-jauh ke rumah mereka untuk membangunkan putrinya? Konyol!"
Sementara itu, warganet lain mempertanyakan, "Sudah di sekolah menengah dan siswa itu masih harus dibangunkan oleh guru dari tidurnya? Apakah lelaki ini tidak merasa malu karena mengetik itu?"