Suara.com - Kejahatan siber bisa mengancam keselamatan perempuan. Untuk itu, penting bagi perempuan untuk melindungi diri dan terhindar dari kejahatan siber.
Itulah mengapa Direktur Tata Kelola Aplikasi Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Infromatika (Kominfo), Mariam F Baratam mengingatkan para perempuan untuk waspada.
"Kita sebagai kaum perempuan harus lebih aware dalam menggunakan atau men-share data pribadiny," ujar Mariam dalam acara diskusi virtual Goethe-Institut Indonesien bersama Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet), Jumat (30/4/2021).
Setidaknya ada 8 langkah yang diberikan Mariam agar para perempuan bisa melindungi data pribadinya di dunia maya, di antaranya sebagai berikut:
Baca Juga: Muhaimin Iskandar Dukung Pemberian Perlindungan pada Pekerja Perempuan
1. Pisahkan akun pribadi dan akun publik
Jika perempuan yang memiliki usaha, disarankan memisahkan akun usahanya dengan akun pribadi. Hal ini bertujuan agar memiliki lingkaran orang terdekat atau lingkaran orang hanya untuk keperluan berbisnis semata.
2. Cek dan atur ulang pengaturan privasi
Biasanya dalam pengaturan akun, kerap ada berbagai pilihan seperti hanya orang-orang tertentu saja yang bisa mengomentari atau melihat status yang diperbaharui. Hal ini perlu difilter dan disaring agar tidak sembarangan orang bisa mengakses dan melihat.
3. Hindari berbagi lokasi real time
Baca Juga: Mumi Hamil 7 Bulan Ditemukan, Pertama Kali dalam Sejarah
Saat ini banyak aplikasi yang menuntut penggunanya untuk terus berbagi lokasi secara langsung atau real time. Waspadalah terhadap fitur ini, karena jika dimanfaatkan orang tidak bertanggungjawab bisa melihat lokasi Anda sepanjang waktu, bahkan bisa digunakan untuk mengintai.
4. Buat password kuat dan verifikasi login
Disarankan tidak menggunakan password yang terdiri dari angka kelahiran, pastikan terdiri dari kombinasi angka dan huruf dengan besar kecil yang diatur.
Ditambah saat login suatu akun buatlah verifikasi ulang untuk memastikan bahwa jika itu memang Anda dan bukan orang lain.
5. Berhati-hati dengan URL atau link
Saat ini kejahatan siber di dunia maya semakin canggih, ada yang disebut dengan Phishing, yang bisa mengambil semua data pribadi seseorang. Biasanya modusnya adalah menyebarkan url atau link yang memancing orang untuk mengklik, lalu data pribadi akan mudah diambil.
6. Jangan sembarangan percaya dengan aplikasi
Kian kemari banyak aplikasi yang meminta akses untuk melihat video galeri, hingga akses lokasi. Nah, saat inilah Anda perlu sangat berhati-hati untuk tidak mudah menyetujui permintaan itu, karena bisa dimanfaatkan untuk kejahatan.
7. Lakukan data detox jejak digital
Jika Anda sering melakukan penelusuran di website atau media sosial, maka manfaatkan fitur hapus history atau hapus penelusuran untuk menghilangkan jejak kita selama di dunia maya, agar tidak ditelusuri oleh pihak tidak bertanggung jawab.
8. Jaga kerahasiaan pin atau password ponsel pribadi
Meskipun itu orang terdekat sekalipun, seperti istri, suami, atau anak usahakan Anda tetap memiliki privasi untuk mencegah kebocoran data yang tidak diinginkan.
Langkah-langkah ini menurut Mariam perlu dilakukan, karena menjaga kerahasiaan data pribadi bukan tugas negara yang hanya bertanggung jawab mengawasi, tapi setiap orang bertanggung jawab atas datanya masing-masing.
"Pemerintah sebagai pengawas perumusan data pribadi. Kalaupun terjadi bisa membantu menindaklanjuti kebocoran data pribadi yang ilegal. Tapi pelaku usaha juga punya peran, yang mengumpulkan data pribadi harus ada legal basisnya, prinsip yang memang jadi kewenanganan mengumpulkan data pribadi," pungkas Mariam.