Salah satu penyebab permukaan nastar pecah adalah selai yang keluar dari adonan. Jadi, sebaiknya pilih selai yang bertekstur padat, kering dan kesat.
Anda juga dapat membuat isian sendiri dengan cara memarut nanas lalu masak dalam kuali hingga airnya keluar, lalu masak kembali hingga benar-benar kering. Tambahkan gula dan aduk hingga berubah warna menjadi lebih tua.
Apabila warna selai masih terlalu muda, sangria kembali di Teflon hingga kadar airnya benar-benar berkurang.
4. Beri jarak saat di oven
Penataan nastar pada Loyang juga perlu diperhatikan. Sebelum digunakan, pastikan Loyang diolesi mentega atau tepung terigu supaya tidak lengket.
Selain itu, usahakan memberi jarak pada setiap nastar, supaya saat nastar mengembang tidak menempel satu sama lain dan retak saat di pisahkan.
5. Suhu yang tepat
Nastar tidak perlu dioven pada suhu yang terlalu tinggi, cukup dalam suhu oven 160-175 derajat celcius selama dua puluh menit.
Perlu diingat juga bahwa suhu terlalu tinggi dapat menyebabkan nastar retak sampai gosong, namun jika suhu terlalu rendah, nastar akan susah matang.
Baca Juga: Resep Nastar Tanpa Oven, Cocok untuk Anak Kos
Tampilan nastar juga akan menjadi lebih cantik jika diolesi telur kuning saat sudah setengah matang.