Hari Puisi Nasional: 4 Penyair Indonesia yang Wajib Kamu Baca Bukunya

Rabu, 28 April 2021 | 12:43 WIB
Hari Puisi Nasional: 4 Penyair Indonesia yang Wajib Kamu Baca Bukunya
Ilustrasi membaca puisi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanggal 28 April selalu diperingati sebagai Hari Puisi Nasional. Ini diperingati untuk mengenang penyair Indonesia Angkatan 45, yakni Chairil Anwar yang mahsyur dengan karya-karya puisi salah satunya bertajuk Aku dan juga Karawang-Bekasi.

Lewat Hari Puisi Nasional tepat hari ini, Rabu (28/4/2021), kamu bisa mengenai karya puisi dari empat penyair lain selain Chairil Anwar seperti yang telah dirangkum oleh Suara.com berikut ini!

1. Joko Pinurbo
Penyair yang terkenal lewat karya puisi berjudul Celana ini, sudah menerbitkan banyak buku kumpulan puisi seperti Celana (1999), Baju Bulan (2013), Selamat Menunaikan Ibadah Puisi (2016), dan buku puisi terbarunya yakni Perjamuan Khong Guan (2020).

Kebanyakan puisi karya Joko Pinurbo atau yang akrab disapa Jokpin memiliki unsur humor, juga barang-barang sehingga memiliki keunikannya sendiri. Penyair yang satu ini bisa kamu baca bukunya selama di rumah, dan rasakan puisinya yang penuh nuansa humor.

Baca Juga: Kisah Muhammad Kasim Arifin, Mahasiswa IPB 15 Tahun Tak Pulang Usai KKN

2. M. Aan Mansyur
Nama penyair ini mulai naik setelah terlibat dalam proyek film layar lebar Ada Apa Dengan Cinta 2. Lewat buku puisinya berjudul Tidak Ada New York Hari Ini, membuat namanya melambung dalam dunia sair Indonesia.

Selain itu, buku puisinya yang juga telah terbit juga banyak. Salah satunya Cinta Yang Marah (2017), Sebelum Sendiri (2017), Melihat Api Bekerja (2015), dan buku puisi terbarunya yang telah terbit tahun ini, berjudul Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau (2021).

Penyair yang berdomisili di Makassar ini, bisa kamu baca karyanya, yang penuh nuansa romansa dengan bahasanya yang indah.

3. Agus Noor
Penyair yang satu ini juga merupakan penulis cerpen yang karyanya selalu hadir di Kompas. Meski dikenal sebagai penulis cerpen, Agus Noor juga menulis buku kumpulan puisi yaitu Barista Tanpa Nama (2018) dan Ciuman Yang Menyelamatkan Dari Kesedihan (2012).

Karya puisinya lebih menggambarkan romansa dan percintaan, dengan bahasa yang sederhana. Tentunya, karya penyair yang satu ini wajib kamu baca ya.

Baca Juga: Siswa SMA Baca Puisi tentang Ayah, Netizen Siap Terharu Tapi Malah Emosi

4. Sapardi Djoko Damono
Sudah tidak asing lagi dengan penyair yang satu ini, lewat karya puisinya yang fenomenal berjudul Aku Ingin. Meski sudah tiada, namun karya-karyanya tetap beredar di pasaran. Kamu bisa membaca kumpulan puisi dari penyair yang satu ini, mulai dari Hujan di Bulan Juni, Ayat-Ayat Api, Sutradara Itu Menghapus Dialog Kita, Melipat Jarak, dan Ada Berita Apa Hari Ini, Den Sastro?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI