Suara.com - Sebuah tren baru mencuat di tengah program vaksinasi COVID-19 yang tengah berjalan di Amerika Serikat.
Dilaporkan, penjualan kondom meroket di Amerika Serikat, yakni sebesar 23,4 persen dalam empat minggu sejak Maret hingga April 2021.
Para eksekutif perusahaan kondom mengatakan, masyarakat dipaksa melakukan pembatasan sosial selama lebih dari setahun, sehingga keinginan berkencan dan berhubungan seks kembali bergairah.
“Orang berusia 18 hingga 24 tahun tidak sabar untuk mendapatkan kehidupan sosial mereka kembali,” ungkap kepala pemasaran dan produser kondom Trojan Church & Dwight, Britta Bomhard.
Baca Juga: Isu Bawa Kondom saat Terbang, Kapten Vincent: Saya Tidak Pernah Selingkuh!
Melansir dari Insider, perusahaan kondom optimis dengan kenaikan ini, dan berharap menutupi kerugian dan penurunan penjualan yang dilaporkan selama masa pandemi.
Perwakilan dari perusahaan kondom Durex menyebutkan, penjualan kondom berpengaruh karena adanya tingkat sosialisasi yang rendah. Ditambah, selama bulan Juni dan Juli lalu wabah pandemi juga menyisakan sedikit ruang untuk berhubungan seksual.
Survei yang dilakukan oleh SurveiMatch.com menyebut sekitar 71 persen para lajang melaporkan mereka tidak berhubungan seks selama pandemi. Tetapi, tren kenaikan ini membawa hal baik untuk penjualan kondom maupun kehidupan seksual masyarakat.
Sementara, peningkatan penjualan kondom secara stabil di AS adalah merek kondom SKYN, bersamaan dengan dorongan seks masyarakat yang juga meningkat.
Belakangan, menurut SKYN Sex & Intimacy Survey 2021, 39 persen responden melaporkan mengalami peningkatan dorongan seks sejak dimulainya wabah pandemi COVID-19.
Baca Juga: Lepas Kondom Diam-diam Saat Bercinta Bakal Dikenakan Hukuman