Suara.com - Kepemilikan kucing di Indonesia telah mengalami peningkatan yang konsisten, dengan angka kepemilikan kucing di Indonesia sekarang sebesar 37%, melebihi kepemilikan anjing yang hanya 16%. Hal ini membuat Indonesia berbeda dengan negara Asia lainnya, di mana anjing tetap menjadi hewan peliharaan utama.
Senior Veterinarian Drh. Diah Pawitri menyorot bahwa masyarakat Indonesia kini semakin memandang kucing sebagai bagian dari keluarga. Seiring berjalannya waktu, peran kucing di masyarakat Indonesia telah berubah dari sekedar aksesori menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Perubahan perspektif ini dapat dikaitkan dengan adanya kegiatan di media sosial dan pertumbuhan komunitas pencinta hewan peliharaan.
"Misalnya, saat ini, banyak kucing memiliki akun media sosial khusus untuk merekam pertumbuhan dan kegiatan sehari-harinya. Bahkan, saat ini sudah banyak komunitas kucing seperti Indonesia Cat Lovers dengan jumlah anggota yang cukup luas. Di Facebook, halaman komunitas pencinta kucing di Indonesia bisa mendapatkan like hingga 40.000," kata dokter hewan yang memilliki pengalaman mengobati hewan peliharaan hingga primata dan satwa liar ini.
Tren kepemilikan kucing yang meningkat ini juga semakin didorong karena pemilik, komunitas, dan peminat sering berkumpul dalam acara tahunan seperti Jakarta Indonesia Pet Show, di mana mereka
membawa kucingnya dan bersosialisasi sambil menerima informasi tentang kesehatan hewan peliharaan dan tren terkini.
Baca Juga: Penelitian Terbaru, Kucing Mati Tertular Covid-19 Pemiliknya
Menurut Diah, semua hal di atas terus mendorong peningkatan yang stabil dalam kepemilikan hewan peliharaan dan produk perawatan hewan peliharaan. Di mana pemilik hewan peliharaan semakin menyadari pentingnya memprioritaskan kesehatan kucing mereka, mulai dari melakukan pemeriksaan rutin hingga mencari informasi sebanyak mungkin mengenai nutrisi kucing untuk memastikan kucing mereka memiliki pola makan yang baik dan sehat.
Alhasil, pasar hewan peliharaan mulai hidup kembali dan semakin banyak pilihan produk tersedia untuk memenuhi kebutuhan kucing. Misalnya, pemilik menyadari bahwa kucing membutuhkan nutrisi
yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan unik mereka. Oleh karena itu, mereka mencari produk yang dikembangkan oleh dokter hewan dan memenuhi kebutuhan khusus seperti kesehatan bulu, otot yang kuat, dan pencernaan yang baik seperti produk IAMS.
Konsumen juga menyadari bahwa kucing membutuhkan nutrisi yang terukur dan seimbang di setiap tahap kehidupannya, mulai dari anak kucing hingga lanjut usia, dan akhirnya mencari produk seperti Whiskas dan IAMS yang dibedakan berdasarkan usia untuk pertumbuhan dan kesehatan yang optimal.
"Pemilik kucing saat ini juga secara aktif mencari nasihat dari dokter hewan mengenai kesehatan hewan peliharaan mereka dan menjadi lebih sadar dalam membuat pilihan yang lebih sehat untuk hewan peliharaan mereka. Contohnya, setelah berkonsultasi dengan dokter hewan, banyak pemilik tertarik pada produk yang mengandung daging berkualitas tinggi yang tidak hanya untuk kandungan protein, tetapi juga manfaat kesehatan lainnya seperti untuk meningkatkan kesehatan saluran kemih," lanjut Diah yang sering mengajar dan menulis tentang berbagai topik, mulai dari gigi, transfusi, neurologi, hingga bedah jaringan lunak hewan.
Sinergi antara pemilik dan dokter hewan ini memberikan contoh yang baik untuk generasi pemilik masa depan dan menyoroti pentingnya memahami nutrisi dan makanan yang dibutuhkan kucing, serta cara-cara untuk menjaga kucing agar tetap sehat dan selalu bahagia.
Baca Juga: Terpapar Corona dari Sang Majikan, 2 Kucing di Inggris Kesulitan Bernapas
Dengan banyaknya pemilik saat ini yang semakin fokus pada kesejahteraan holistik kucing, masa depan kepemilikan kucing di Indonesia terlihat cerah. Orang Indonesia tidak hanya menyambut kucing ke dalam rumah, lingkaran sosial, dan komunitasnya hanya untuk senang-senang, tetapi juga berkomitmen untuk menjadi orangtua kucing yang bertanggung jawab.
Hal ini semakin ditekankan dengan pertumbuhan volume ritel untuk makanan hewan selama satu tahun terakhir, yang menunjukkan bagaimana pemilik semakin mencari pakan dengan nutrisi lengkap dan dalam rasio yang tepat.
Fenomena ini menunjukkan bahwa kepemilikan hewan peliharaan yang bertanggung jawab akan berkembang dan bertahan lama di Indonesia, yang menguntungkan bagi manusia dan hewan.