Suara.com - Membersihkan kulit mati merupakan proses perawatan kulit wajah agar tetap segar dan cerah.
Salah satu perawatan kulit wajah yang lazim dilakukan adalah eksfoliasi. Apa itu?
Di beberapa negara eksfoliasi tidak hanya dilakukan pada kulit wajah, namun juga dapat dilakukan pada kulit tubuh atau di Indonesia dikenal dengan sebutan lulur.
"Pengelupasan, baik secara kimiawi atau bukan, adalah bagian penting dari rutinitas perawatan kulit karena membantu mempertahankan cahaya lembap yang terhidrasi, meratakan warna dan tekstur kulit, dan dapat membuka serta membersihkan pori-pori,” jelas ahli dermatologi bersertifikat di New York City Shari Marchbein seperti dilansir dari Allure.
Kondisi kulit yang lembab dan bersih dapat membuat semua produk dan bahan perawatan kulit lainnya menyerap lebih baik, tambah Marchbein.
Namun, eksfoliasi berlebihan justru dapat merusak lapisan pelindung kulit dan tidak jarang menyebabkan timbulnya jerawat yang meradang.
Ahli dermatologi bersertifikat dari kota New York, Amerika Serikat, Joshua Zeichner menyebutkan bahwa eksfoliasi berlebihan dapat menyebabkan retakan kecil pada lapisan teratas kulit yang menyebabkan hilangnya kelembapan alami kulit sehingga menimbulkan iritasi.
Lantas bagaimana cara untuk mengetahui apakah eksfoliasi yang dilakukan berlebihan atau sudah tepat?
Pertama, waspadai bila timbul kemerahan pada kulit yang disertai rasa gatal. Bila itu yang terjadi, bisa jadi Anda telah melakukkan eksfoliasi secara berlebihan.
Baca Juga: Kenali Manfaat dan Cara Penggunaan Air Mawar untuk Perawatan Kulit Wajah
"Bila Anda merasa sensansi perih ketika membasuh wajah atau ketika mengoleskan produk perawatan kulit, bisa jadi itu akibat dari eksfoliasi berlebihan," ujar ahli dematologi dari Connecticut, Amerika Serikart, Mona Gohara.