Kisah Shahiahijab, Terjun ke Bisnis Busana Muslim Gegara Anak

Selasa, 27 April 2021 | 15:34 WIB
Kisah Shahiahijab, Terjun ke Bisnis Busana Muslim Gegara Anak
Calon pembeli memilih jilbab di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Minggu (5/5). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada beragam alasan mengapa seseorang bisa terjun ke dunia bisnis, termasuk bisnis busana muslim.

Servantina Bunga contohnya, mengaku membangun bisnis busana muslim Shahiahijab gara-gara sang anak. Kok bisa?

"Setelah kelahiran anak saya waktu itu, karena anak saya perempuan, saya pengen dandanin pakai gamis, pakai hijab. Dan waktu itu saya cari-cari gamis sama hijab, setelah dicari susah ketemunya," ungkapnya, dalam acara Inspirasi Bisnis Penjual Fashion Muslim selama Bulan Ramadan bersama Shopee, Senin (26/4/2021).

Gara-gara pengalamannya tersebut, ia menyampaikan gagasan tersebut kepada suaminya untuk mencoba berjualan gamis anak.

Baca Juga: Diejek Pakai Itu-itu Aja, Baju Bunga Zainal Setara Harga Setahun Makan

Ia mengatakan, ia sudah menyukai dunia perkainan sejak masa sekolah.

"Dari jaman masih sekolah kayak udah suka gitu ke toko kain. Lihat-lihat bahan, terus lihat bahan yang baru, motif baru, kayak gitu," ungkapnya.

Ia sempat ikut kursus menjahit saat ia hamil. Dari situlah muncul gagasan untuk membangun usaha gamis anak.

"Setelah itu kita langsung eksekusi cari bahan. Karena di Ngawi ini kan kota kecil, toko kainnya terbatas, jadi kita ke kota sebelah, yaitu Solo," ceritanya.

Tidak gampang mencari tukang jahit yang cocok. Setelah mencari ke sana ke mari, barulah ia mendapatkan tukang kain dan tukang jahit yang sesuai.

Baca Juga: 7 Gaya Hijab Awkarin Ini Bisa Buat Inspirasi OOTD Ramadhan 2021

"Setelah mendapat kain, saya cuma beli lima meter aja. Setelah itu, kita cari penjahitnya, dan itu nggak gampang," ucapnya.

Sejak itulah usaha bisnis gamisnya dimulai. Servantina Bunga memutuskan untuk mencoba menjualnya di situs online.

"Dari mulai awal sampai ketemu tim yang sekarang, banyak prosesnya. Kemudian saya langsung join di Shoppe jualanya," pungkasnya.

Ia menceritakan, proses usahanya juga memiliki masalah dan tantangan. Ia mengatakan, membangun bisnis perlu mental yang kuat.

"Namanya bisnis tuh, kita dituntut untuk kuat mental. Dari awal memulai sampai sekarang, nggak lepas dari masalah," ceritanya.

Baginya, wajar saat usaha memiliki kerugian dan juga gagal produksi. Karena itu, ia mencoba tidak berlarut-larut dan langsung mencari solusi.

"Kalau ada masalah dan kerugian, saya mencoba menghibur diri. Saya anggap kerugian itu belajar, karena ilmunya itu dari pengalaman," ungkap Servantina Bunga.

Selain itu, di masa pandemi ini juga menjadi tantangan sendiri baginya, saat ia harus fokus untuk meningkatkan produksi fashion muslim sekaligus menjualnya. Ketika beralih menjualnya secara online, usahanya membuahkan hasil yang baik.

"Sejak join Shopee Big Sale Ramadan, penjualan saya naik, bisa tiga dua sampai tiga kali lipat dibanding hari biasanya. Dan itu berarti bagi kita di tengah pandemi sekarang ini," ungkapnya.

Di masa pandemi juga, lanjutnya, ia terus berinovasi. Tidak hanya gamis anak saja, melainkan juga menyediakan kebutuhan pakaian khusus di rumah saja.

"Sesuai dengan kebutuhan masyarakat di rumah saja. Jadi saya harus menyediakan kebutuhan seperti pakaian yang nyaman di rumah," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI