Suara.com - Hari Buku Sedunia jatuh pada hari ini, Jumat (23/4/2021), menjadi momen tepat untuk melihat manfaat buku bagi kehidupan.
Meski kini sudah tersedia buku digital alias e-book, buku fisik tetap menjadi sumber ilmu dan jendela wawasan yang tidak tergantikan.
Nah, jika kamu seorang bookworm alias pecinta buku, sejumlah buku ini perlu kamu baca untuk menambah wawasan. Apa saja?
Panik! Covid-19 Mengguncang Dunia - Slavoj Zizek
Baca Juga: Hari Buku Sedunia: Lakukan 4 Kebiasaan Ini Untuk Membaca Buku Secara Tuntas
Buku ini menjadi penanda saat wabah pandemi COVID-19 berlangsung. Diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Penerbit Independen, buku ini mengungkap sejumlah pemikiran penulis mengenai wabah Pandemi.
Tidak hanya berisiko kematian akibat pandemi, melainkan juga pukulan telak bagi para kapitalisme. Buku ini juga mengungkap teori, pemikiran, sekaligus ungkapan pandemi yang relate dengan keadaan saat ini.
Filosofi Teras - Henry Manampiring
Buku ini mengajarkan kepada para pembaca untuk menikmati kehidupan dengan cara yang mudah. Tidak hanya itu, mengenai definisi kesuksesan yang selalu kita dengar, ternyata merupakan definisi yang sesat.
Buku Filosofi Teras mengajarkan untuk bermimpi secara realistis, dibanding dengan mengkhayal, filosofi ini menawarkan sesuatu untuk bertindak nyata. Kamu harus baca buku ini tentunya.
Baca Juga: Sejarah Hari Buku Sedunia yang Diperingati Setiap 23 April
Orang-Orang Oetimu - Felix K. Nesi
Jika kamu suka membaca novel, maka perlu membaca buku dengan entografis sejarah ini, salah satunya mengenai Timor Timur. Tentunya, buku ini menawarkan sejumlah cerita dengan banyak karakter, yang masing-masing membawa kisahnya mengenai tanah Timor Timur, konflik, dan juga pendeta gereja.
Menariknya, novel ini juga menggambarkan dari masa penjajahan Portugis, Belanda, Jepang, hingga prajurit militer Indonesia yang memasuki wilayah Timor Timur serta Oetimu, yang merupakan wilayah kecil di pelosok Nusa Tenggara Timur.
Hikayat Kebo - Linda Christanty
Jika ingin membaca buku terkait laporan jurnalistik, maka kamu perlu baca buku yang satu ini. Tentu bukan berita sebagaimana surat kabar biasanya, melainkan laporan mendalam, denagn menggunakan metode jurnalisme sastrawi.
Buku ini mengangkat beberapa tulisan terkait orang-orang pinggiran, yang jauh dari pusat kota. Tidak hanya itu, penggambaran fakta tersebut diungkap secara detail, sehingga kumpulan tulisan ini seperti layaknya membaca cerita.
How To Die But I Want To Eat Tteokpokki - Baek Se Hee
Buku ini mengungkap seorang penulis yang mengalami distimia dan gangguan kecemasan selama lebih dari sepuluh tahun. Walaupun buku ini mengungkap tentang psikologi dan juga penyakitnya, bukan berarti berisi tentang teori ataupun penyebabnya. Melainkan dibuat seperti dialog pada pasien dengan psikiaternya, yang dikemas dengan bahasa yang ringan.
Buku ini mendapat predikat bestseller di Korea Selatan, sehingga buku ini perlu kamu baca di rumah.