Suara.com - Hari Kartini menjadi momen tepat untuk mengapresiasi sejumlah perempuan di Indonesia yang tetap berkarya di tengah pandemi Covid-19.
Atas dasar tersebut, Liputan6.com pun menggelar Anugerah Perempuan Hebat Indonesia pada 21 April 2021 dengan tema 'Tetap Ehbat di Masa Pandemi'.
Ini adalah tahun ketiga penyelenggaraan Anugerah Perempuan Hebat Indonesia. Pandemi juga membuat penyelenggaraan acara yang biasanya dilakukan langsung menjadi virtual alias daring.
Seperti tradisi di tahun-tahun sebelumnya, ada enam perempuan yang dipilih menjadi pemenang Anugerah Perempuan Hebat 2021. Mereka telah memberikan kontribusi positif untuk lingkungan dan masyarakat, yang pada gilirannya memberikan dampak memajukan Bangsa Indonesia, khususnya di tengah pandemi.
Baca Juga: Jago Makeup, Aksi Pria Cosplay Memperingati Hari Kartini Curi Perhatian
Berikut 6 pemenang Anugerah Perempuan Hebat 2021:
- Erni Suyanti Musabine, Pegiat Konservasi Harimau Sumatra
- Yustitia Arief, Pegiat Kesetaraan untuk Disabilitas
- dr. RA Adaninggar, SpPD, Pegiat Edukasi Lawan Hoaks Covid-19
- Suci Apriani, Pegiat Edukasi Cegah Pernikahan Dini
- Lidya Angelina, Pegiat UMKM dan Ekonomi Kreatif
- dr. Ariani, Pegiat Plasma Konvalesen untuk Lawan Covid-19
Penghargaan khusus juga diberikan kepada sosok-sosok inspiratif yang sudah tidak lagi diragukan dalam hal kinerja, karya, dan prestasinya.
Berikut 5 tokoh penerima penghargaan khusus:
- Retno Marsudi, Tokoh Perempuan Inspiratif
- Sri Mulyani Indrawati, Tokoh Perempuan Inspiratif
- I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Tokoh Perempuan Inspiratif
- Handayani, Tokoh Perempuan Inspiratif
- Hasto Wardoyo, Tokoh Indonesia Bebas Stunting
Keterlibatan swasta dan BUMN dalam membantu penanggulangan Covid-19 di Indonesia juga patut diapresiasi.
Berikut dua perusahaan yang sudah memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat dan bangsa Indonesia:
Baca Juga: Ramadhan di Lapas Perempuan Pontianak, Warga Binaan Berlomba Khatam Alquran
- OPPO, Brand Peduli Indonesia
- KPR BRI, Brand Penyedia Solusi di Tengah Pandemi
Pemimpin redaksi Liputan6.com, Irna Gustiawati mengatakan, seleksi calon pemenang Anugerah Perempuan Hebat Indonesia 2020 dilakukan dengan ketat, termasuk dengan mendengarkan masukan dari banyak pihak.
"Perjuangan dan aksi nyata Perempuan Hebat Indonesia yang terpilih ini sangat sesuai dengan pemikiran dan gagasan Kartini yang tak lekang dimakan zaman,” kata dia.
Pemikiran, gagasan dan perjuangan Kartini akan selalu relevan. Apa yang membuatnya resah masih menjadi pekerjaan rumah kita saat ini: feodalisme, pernikahan anak, isu pengakuan untuk pekerja rumah tangga sebagai golongan pekerja, kekerasan dalam rumah tangga dan yang tak kalah menakutkan adalah perempuan yang menjadi korban human trafficking atau perdagangan manusia.
Penampilan Tiga Menteri Perempuan dan Kepala BKKBN
Dalam sambutannya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati mengatakan, Covid-19 memunculkan pekerjaan-pekerjaan rumah dalam upaya pengarusutamaan gender. Pandemi juga berdampak pada perempuan dan anak perempuan di Indonesia.
Salah satunya, terdapat lonjakan angka dispensasi pernikahan selama dua tahun terakhir. Sebanyak 23.126 pada 2019 dan 64.211 pada 2020. "Risiko ini menjadi lebih besar bagi anak perempuan," kata Menteri PPPA.
Perempuan juga menjadi rentan terdampak krisis ekonomi. Kekerasan terhadap kaum hawa pun meningkat.
Acara Anugerah Perempuan Hebat 2021 diwarnai penampilan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang membacakan puisi berjudul "Aku Hadir" karya Abidah Abidah El Khaliegy. Serta Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dengan pembacaan narasi surat-surat Kartini.
Sementara, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) dr.Hasto Wardoyo, Sp.OG memandu diskusi yang diikuti empat panelis, yakni Handayani, Direktur Konsumer BRI; Andien, penyanyi dan ibu zaman now; Woman Grandmaster Irene Sukandar; serta Hanin Dhiya, penyanyi sekaligus YouTuber milenial.
Kartini di Mata GM Irene dan Andien
GM Irene Sukandar yang belakangan viral setelah mengalahkan Dewa Kipas, mengatakan bahwa Kartini telah menyuarakan emansipasi perempuan atas kesetaraan gender dan pendidikan.
"Sebagai generasi penerusnya kita harus berprestasi. Kita punya banyak pekerjaan rumah untuk memajukan negeri ini. Generasi yang lebih muda, harus lebih berprestasi melebihi prestasi yang pernah saya capai,"” kata dia.
Bagi Andien, peringatan Hari Kartini bukan hanya soal tradisi memakai kebaya.
"Maknanya lebih dalam. Kita hanya melihatnya seperti gunung es, kita mesti mengetahui apa yang melandasi Kartini, apa yang melatarbelakangi Kartini sehingga punya kemampuan seperti itu."
Penyanyi Virzha dan alunan musik instrumental piano dan biola Duo Klasik juga menjadi bagian dari Acara Anugerah Perempuan Hebat 2021.