Suara.com - Sampah plastik masih menjadi momok yang dihadapi oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Jenna R Jambeck dari University of Georgia, pada 2010 ada 275 juta ton sampah plastik yang dihasilkan di seluruh dunia.
Sekitar 4,8-12,7 juta ton di antaranya terbuang dan mencemari laut. Indonesia memiliki populasi pesisir sebesar 187,2 juta yang setiap tahunnya menghasilkan 3,22 juta ton sampah plastik yang tak terkelola dengan baik. Sekitar 0,48-1,29 juta ton dari sampah plastik tersebut diduga mencemari lautan.
Kondisi itu yang membuat A.S. Watson Group mengumumkan tujuan sosial dan visi Sustainability 2030, yang salah satunya mengurangi penggunaan plastik yang tidak perlu.
Dalam keterangannya, Kamis, (22/4/2021), Malina Ngai, COO Group A.S. Watson Group & CEO A.S. Watson (Asia & Eropa), mengatakan bahwa pihaknya ingin menghilangkan kemasan yang tidak perlu pada tahun 2030.
Baca Juga: Suntik Silikon Gagal, Curhat Wanita Kini Punya Pipi Bengkak dan Kendor
Selain itu mereka juga ingin menghindari pengemasan yangberlebihan dan menghapus PVC, minimal 20% konten plastik daur ulang dalam kemasan plastik pada tahun 2025.
“Sebagai peritel kesehatan dan kecantikan internasional terbesar di dunia, kami memiliki rasa tanggung jawab yang kuat untuk menciptakan dunia yang lebih baik melalui operasional global kami," kata Malina.
Selain itu, Malina melanjutkan bahwa pihaknya juga ingin mencapai pengurangan intensitas listrik sebesar 30 persen dari baseline tahun 2015 pada tahun 2030. Mereka juga berkomitmen mengurangi emisi GRK atau Gas Rumah Kaca (cakupan 1 dan 2) sebesar 40 dari baseline tahun 2015 pada tahun 2030.
Kemudian, melalui Kampanye A.S. Watson Give a Smile, Watsons menargetkan untuk memulihkan 10.000 senyuman sempurna dengan memberikan operasi gratis yang mengubah hidup untuk anakanak dengan bibir sumbing pada tahun 2030
"Tujuan sosial kami "to put a smile on our customers’ faces" adalah nilai inti kegiatan bisnis dan berakar kuat pada warisan kami, mulai dari memberikan obat gratis kepada yang membutuhkan di masa-masa awal, hingga melindungi kesehatan orang dari COVID19 dengan memproduksi masker medis dan mendukung program vaksinasi," kata dia.
Baca Juga: Aktivis Desak Pemkot Malang Terbitkan Perda Larangan Plastik Sekali Pakai