Pandemi Covid-19 Berisiko Munculkan Krisis Air, Ini Pesan UNESCO

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 20 April 2021 | 22:02 WIB
Pandemi Covid-19 Berisiko Munculkan Krisis Air, Ini Pesan UNESCO
Ilustrasi air bersih. [Benjamin Balazs/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak hanya kesehatan masyarakat, pandemi Covid-19 juga berdampak terhadap lingkungan, khususnya ketersediaan air bersih.

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menyoroti pentingnya peran sumber daya air bersih di tengah pandemi.

UNESCO mengatakan, masih ada masyarakat dunia yang tidak memiliki akses langsung terhadap sumber air bersih.

Pernyataan tersebut dikatakan oleh Pimpinan dan Spesialis Program Senior untuk Ilmu Lingkungan dan Air dari Biro Ilmu Pengetahuan UNESCO Asia dan Pasifik, Hans Dencker Thulstrup, saat membuka acara seminar bertajuk ‘Valuing Water for A Stronger Pandemic Recovery’ yang dipantau dari Jakarta, Selasa.

Baca Juga: Selama Pandemi, Konsumsi Air Masyarakat Meningkat Hingga 3 Kali Lipat

Acara tersebut digelar terkait dengan peringatan Hari Air Dunia pada tahun 2021.

"Air merupakan sumber daya paling berharga, ini adalah emas biru dan lebih dari dua miliar orang tidak memiliki akses langsung (atas air)," kata Hans mengutip pernyataan Direktur Jenderal UNESCO dalam peluncuran laporan pengembangan air yang dilakukan secara tahunan.

Menurut Hans, akses yang merata terhadap air merupakan hak dasar manusia, mengingat sumber daya itu begitu penting tak hanya untuk bertahan hidup, namun juga karena peran penting yang dimiliki terhadap peradaban manusia dalam berbagai konteks, termasuk dari segi sosial dan kebudayaan.

Pada saat yang sama, dampak pandemi COVID-19 telah menjadi pengingat akan pentingnya akses terhadap sanitasi dengan air an fasilitas kebersihan, namun juga menyoroti begitu banyaknya orang yang masih belum memiliki akses terhadap hal tersebut.

"Efek pandemi COVID-19 di kawasan, di Asia dan Pasifik juga mengingatkan kita bahwa sanitasi air dan kesehatan masyarakat serta lingkungan yang menunjang kita begitu terhubung," lanjutnya.

Baca Juga: PBI Bali Mensosialisasikan Gerakan Berkebaya lewat "Kartini Go Surf"

Oleh karena itu, Hans menekankan perlunya kontribusi dari semua pihak untuk memastikan bahwa kepahaman mengenai nilai dan peran penting sumber daya air dapat dimiliki oleh masyarakat.

"Keberlanjutan pascapandemi tidak akan muncul hanya melalui penilaian ulang terkait air serta nilai dan integrasinya terhadap perencanaan pengelolaan lingkungan. Keberlanjutan membutuhkan kontribusi kita semua dari negara-negara agenda 2030 dengan tidak meninggalkan siapa pun di belakang," jelas Hans. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI