Selama Pandemi, Konsumsi Air Masyarakat Meningkat Hingga 3 Kali Lipat

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 19 April 2021 | 14:43 WIB
Selama Pandemi, Konsumsi Air Masyarakat Meningkat Hingga 3 Kali Lipat
Ilustrasi penggunaan air bersih di masyarakat. [Suara.com/Yandhi Deslatama]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti dari Indonesia Water Institute mengungkap dampak pandemi terhadap konsumsi air oleh masyarakat.

Firdaus Ali, pendiri dan pimpinan IWI mengatakan, studi terbaru oleh lembaganya menyebut pemakaian air oleh masyarakat selama pandemi Covid-19 meningkat hingga tiga kali lipat.

"Hasil kajian kami pada 2020, bahwa per rumah tangga dalam sehari menggunakan 995 hingga 1.415 liter air selama pandemi. Sementara pada kondisi normal berkisar 415 hingga 615 liter per hari," kata Firdaus Ali, dilansir ANTARA.

Situasi tersebut tidak lepas dari penerapan protokol kesehatan yang membuat masyarakat lebih sering beraktivitas di rumah.

Akses air bersih juga menjadi penting untuk menerapkan anjuran mencuci tangan demi mengurangi risiko penularan.

Kajian IWI juga mengungkapkan pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan air bersih juga meningkat hingga lima kali lipat dari kondisi normal.

Firdaus mengatakan masyarakat cenderung meningkatkan konsumsi air minum dalam kemasan di masa pandemi sebagai alternatif air minum yang dirasa lebih aman dan sehat.

"Pada kriteria kemasan, sebanyak 88 persen responden memilih air kemasan galon. Sisanya memilih campuran jenis kemasan, seperti botol dan gelas," katanya.

Pada kriteria konsumsi air, kata Firdaus, 69 persen responden memilih air minum dalam kemasan sebanyak 51 hingga 200 liter per bulan atau setara satu hingga sepuluh galon per bulan. 87 persen responden menghabiskan rata-rata Rp300 ribu per bulan untuk membeli air dalam kemasan.

Baca Juga: Ini Pentingnya Akses Air Bersih di Lokasi Bencana Alam

Pria yang juga menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sumber Daya Air itu mengatakan kondisi krisis air bersih baik secara nasional maupun global sudah terjadi cukup lama dan menjadi tantangan semua pemerintahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI