Suara.com - Program vaksinasi Covid-19 yang tengah berjalan di seluruh negeri, membuat aktivitas masyarakat yang selama ini teredam mulai hidup kembali. Salah satunya makan di restoran maupun pergi ke kafe untuk berbincang dan membeli secangkir kopi.
Namun, hal ini menimbulkan kecemasan baru akan penyebaran virus Covid-19 yang kemungkinan dapat terjadi pada lokasi-lokasi kuliner tersebut. Hal ini mengingat bahwa masker dan face-shield tidak dapat digunakan saat kita makan atau minum di restoran dan kafe.
Seorang mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya bernama Eric Rahardjo Hoputro, mengusulkan sebuah konsep desain interior baru sebagai sebuah solusi. Didasari oleh pengertian bahwa penyebaran virus Covid-19 terjadi melalui kontak langsung respiratory droplet, Eric mengusulkan sebuah desain interior dengan memodifikasi meja agar dilengkapi oleh air suction channel yang berfungsi untuk menyedot udara di sekitar konsumen secara individual dan kemudian dialirkan keluar ruangan melalui sebuah saluran yang sudah dilengkapi dengan sistem filtrasi.
Konsep ini diharapkan akan mampu mengurangi kontak udara yang terjadi secara tidak kasat mata antar individu dalam ruangan restoran ataupun kafe, sehingga mampu mengurangi risiko penyebaran berbagai macam virus, salah satunya Covid-19.
Baca Juga: Membiarkan Kursi Tengah Kosong di Pesawat Bisa Mengurangi Paparan Covid-19
“Menurut saya masih banyak penggemar kuliner yang khawatir untuk mengonsumsi makanan atau minuman ditempat umum karena harus membuka masker. Mereka merasa tidak ada perlindungan terhadap penyebaran virus, apalagi kalau itu berada di dalam ruangan yang tertutup dan menggunakan AC. Oleh karena itu saya sebagai desainer interior berusaha untuk memberikan sebuah solusi dari sudut pandang bidang keahlian saya, dan akhirnya terlahirlah konsep airflow control ini,” ujar Eric dalam siara persnya kepada media.
Desain konsep Airflow ini bekerja dengan sebuah prinsip perputaran udara sederhana, di mana seluruh volume udara dalam ruang harus tergantikan sebanyak 6-10 kali dalam periode waktu 1 jam. Perhitungannya pun dapat dilakukan secara sederhana dengan rumus ACH atau Air Change per Hour.
Desain konsep ini dapat digunakan pada berbagai jenis lokasi kuliner mulai dari restoran mewah, warung makan sederhana, kafe, bar dan banyak lagi, karena yang diperlukan hanyalah mengganti meja yang sudah ada dengan meja yang dilengkapi dengan air suction channel.
Hal ini tidak memerlukan renovasi interior secara signifikan misalnya modifikasi pada lantai atau tembok. Meskipun dalam beberapa kasus modifikasi serupa akan diperlukan demi menunjang keindahan estetika ruangan.
“Saya sungguh berharap kalau konsep ini akan mampu membantu banyak orang sebagai solusi dari kecemasan yang ada. Karena rasa aman yang mampu kita berikan kepada para pelanggan, dan dalam kasus ini para penggemar kuliner, akan mampu meningkatkan kenyamanan dan dengan demikian kepuasan mereka sebagai customer,” kata Eric selaku CEO InteriorHaha.
Baca Juga: Alasan Pemprov DKI Izinkan Restoran Beroperasi hingga Malam