Lengkap, Hukum dan Tata Cara Mandi Junub Saat Puasa!

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 16 April 2021 | 02:15 WIB
Lengkap, Hukum dan Tata Cara Mandi Junub Saat Puasa!
Ilustrasi pasangan muslim. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bulan Ramadhan tiba, apakah Anda sudah tahu seperti apa tata cara dan doa mandi junub saat puasa?

Sebagai informasi, mandi junub merupakan mandi yang wajib dilakukan setelah jima' (berhubungan intim dengan suami istri).

Nah, bagaimana hukumnya jika mandi junub ini dilakukan setelah terbit fajar? Seperti apa itu jima’ yang bisa membatalkan ibadah puasa kita? Simak penjelasannya yuk!

Memaknai Jima' yang Membatalkan Puasa
Seperti telah diketahui, salah satu hal yang membatalkan puasa adalah melakukan jima' atau bercinta dengan suami atau istri. Namun, bukan berarti aktivitas seksual harus dihentikan sepanjang puasa.

Baca Juga: Lupa Mandi Junub Setelah Berhubungan Intim, Bolehkah Berpuasa?

Allah Azza wa jalla menerangkan, seorang suami istri boleh melakukan jima' setelah berbuka puasa. Hal ini seperti diterangkan dalam Al Quran surah Al-Baqarah ayat 187, yang berbunyi:

“Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri’tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.”

Dengan kata lain sudah jelas bahwa hubungan suami istri dibolehkan asalkan sudah tiba waktu berbuka puasa, sehingga tidak membatalkan puasa.

Jima' yang membatalkan puasa ialah jima' dalam kategori perbuatannya, dan tidak termasuk dengan masa junubnya sehingga saat seseorang sudah memasuki waktu subuh namun masih dalam keadaan junub, puasanya tetap sah.

Dengan begitu, yang membatalkan adalah perbuatannya, bukanlah efek setelahnya. Berikut hadits yang bisa menjadi keterangan.

Baca Juga: Bolehkah Puasa Ramadan Tapi Tidak Mandi Wajib?

“Dari Ummu Salamah, bahwasannya Rasulullah Saw. pernah mendapatkan waktu Fajar saat beliau sedang junub di rumah keluarga beliau. Maka kemudian beliau mandi dan shaum.” (H.R. Imam Bukhari)."

Kendati tidak membatalkan puasa, mandi junub sebaiknya dilakukan sebelum terbitnya fajar. Terlebih, umat Muslim perlu melakukan shalat subuh dan suci dari hadas ringan maupun besar menjadi salah satu syarat sahnya.

Niat dan Doa Mandi Junub saat Puasa
Usai beraktivitas intim dengan pasangan, penting bagi Anda membaca niat mandi junub:

Bismillahirrahmanirrahim.. Nawaitul ghusla lirof’il hadatsil akbari fardhon lillaahi ta’aalaa

Artinya: Dengan menyebut nama Allah aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardhu karena Allah Ta'ala.

Sementara itu, niat berbeda harus dibaca perempuan karena keluarnya darah dari organ intim pasca melahirkan maupun nifas:

Bismillahirrahmanirrahim.. Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbar minan nifasi fardlon lillahi ta'ala.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardhu karena Allah Ta'ala.

Tata Cara Mandi Junub
Setelah membaca niat, seperti ini tata cara mandi lengkap berdasarkan urutannya:

  1. Membaca niat mandi junub
  2. Bersihkan telapak tangan 3 kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kelamin. Sesuai sunnah Rasulullah, mencuci tangan bisa dilakukan sampai 3 kali agar tangan bersih dan terhindar dari najis.
  3. Bersihkan kemaluan, dubur, area di bawah ketiak, pusar dan lain-lain agar terbebas dari kotoran yang menempel. Lakukan langkah ini dengan tangan kiri.
  4. Setelah itu, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya menggunakan tanah atau sabun.
  5. Ketika tangan sudah bersih dari hadas, berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti hendak shalat.
  6. Lalu, guyurkan air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut.
  7. Mulailah mencuci kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri
  8. Menyela-nyela rambut atau membersihkan sampai ke bagian dalam seluruh rambut.
  9. Mengguyur air pada seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan, setelah itu yang kiri

Sumber:

https://id.theasianparent.com/mandi-junub-saat-puasa

Baca Juga :
https://id.theasianparent.com/10-hari-pertama-ramadan
https://id.theasianparent.com/puasa-yang-diharamkan

Published by

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI