Hari Ini Akhir Syaban Menuju Ramadhan, Ini Sejarah Asal Mula Puasa Ramadhan

Ririn Indriani Suara.Com
Senin, 12 April 2021 | 09:13 WIB
Hari Ini Akhir Syaban Menuju Ramadhan, Ini Sejarah Asal Mula Puasa Ramadhan
Ilustrasi berdoa menyambut Ramadhan. (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, Senin, 12 April 2021 merupakan akhir bulan Syaban 1442 H. Sebelum meninggalkan Syaban dan menyambut Ramadhan dimana umat Muslim akan menjalankan ibadah puasa selama satu bulan, kita perlu mengetahui apa saja peristiwa bersejarah dalam peradaban Islam yang terjadi di bulan Syaban.

Berikut penjelasan Ustaz Q Nuron Habibie dari Pondok Pesantren Al Ihya Bogor kepada Suara.com tentang beberapa peristiwa penting yang terjadi selama Syaban, termasuk sejarah mengenai asal mula atau asal usul perintah puasa Ramadhan:

1. Tahwilul Qiblah (Berpindahnya Arah Kiblat)

Pada saat Nabi Muhammad SAW telah kembali dari perjalanan Isra Miraj, diwajibkan bagi setiap kaum Muslimin untuk melaksanakan shalat dan menjadikan Baitul Maqdis atau Masjidil Aqsho sebagai kiblatnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Ramadhan Maher Zain Versi Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia

Selama berada di Kota Mekkah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya menghadap ke arah Baitul Maqdis dan Kabah berada di hadapannya, namun pada saat diperintahkan hijrah ke Kota Madinah, yang letaknya dibagian utara dari Kota Mekkah, tidak memungkinkan untuk menghadap ke arah Kabah.

"Ini dikarenakan jika menghadap Baitul Maqdis maka mereka shalat dalam keadaan membelakangi Kabah, itu membuat hati Nabi Muhammad SAW gelisah," terangnya.

Sebagaimana Allah SWT sebutkan dalam Firman-Nya dalam Surat Al-Baqarah Ayat 144, yang artinya: “Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami hadapkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu”.

Setelah hijrah ke Madinah, sambung Ustaz Q Nuron, Nabi Muhammad SAW bersama para Sahabatnya shalat menghadap ke arah Baitul Maqdis selama 16 atau 17 bulan, sampai turunlah ayat tersebut.

"Kemudian berpindah ke Kabah sebagai Kiblat di saat salat hingga saat ini, kejadian berpindahnya arah Kiblat itu terjadi di Bulan Syaban," ujar lelaki yang menyelesaikan pendidikannya di Yaman Hadramaut.

Baca Juga: Lirik Lagu Ramadhan Tiba Opick, Lagu Religi Menyambut Ramadan

2. Terbelahnya bulan

Dalam Surat Al Qamar Ayat ke-1, Allah SWT berfirman yang artinya: “Telah dekatnya Kiamat dan Bulan telah terbelah”.

Diriwayatkan dari Sayyidina Anas bin Malik bahwa penduduk Kota Mekkah meminta kepada Nabi Muhammad SAW untuk diperlihatkan tanda kenabiannya, maka Nabi Muhammad SAW meminta mereka melihat ke arah bulan.

Saat mereka melihat bulan, kata Ustaz Q Nuron Habibie, dengan izin Allah bulan tersebut terbelah menjadi dua. "Ini di antara mukjizat Nabi kita Sayyidina Muhammad SAW," imbuhnya.

3. Perintah Diwajibkannya Puasa Ramadhan

Sebelum diwajibkannya puasa di bulan Ramadhan, Ustaz Q Nuron Habibie mengemukakan bahwa puasa diwajibkan hanya 1 hari, yaitu pada tanggal 10 Muharram.

"Kewajiban itu (puasa Ramadhan) ketika di tahun pertama setelah hijrah ke Kota Madinah, pada Tahun ke-2, tepatnya di Bulan Syaban, turunlah Ayat Alquran Surat Al Baqarah Ayat 183-186, yang menjelaskan kewajiban puasa selama Bulan Ramadhan," jelasnya.

Puasa termasuk puasa Ramadhan, kata Ustaz Q Nuron, tujuannya adalah la’allakum tattaqun yang artinya agar kalian menjadi orang yang bertaqwa.

"Semoga setelah melalui Syaban tahun ini, kita dapat melatih semangat kita dalam beribadah, terutama dengan melaksanakan puasa sunnah dan memperbanyak membaca Alquran agar saat tibanya Ramadhan tubuh kita sudah terbiasa puasa dan dapat merasakan lezatnya ibadah, aamiin ya rabbal alamin," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI