Suara.com - Untuk kedua kalinya pemerintah melarang aktivitas mudik lebaran untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Ramadan 1442 Hijriah kali ini, mobilitas mudik dilarang selama periode 6 hingga 17 Mei 2021 mendatang. Sedih? Jangan, karena Anda tetap bisa mendapat sensasi pulang kampung lewat makanan khas yang disajikan di Quba Pop Up Resto.
Selama bulan Ramadan, restoran ini bisa jadi jawaban bagi Anda yang rindu kampung halaman dan tidak bisa mudik selama 2 tahun terakhir. Di sini Anda bisa mencicipi aneka masakan daerah Indonesia dengan citarasa yang khas.
"Kami ajak 2021 ini pulang kampung cukup ke Tribata aja. Kami ingin sambut bapak dan ibu untuk bisa rayakan di Tribrata dengan suguhan makanan Indonesia. Kami tidak serve makanan Eropa, cuma makanan Indonesia, supaya benar-benar merasa ini benar-benar di kampungnya," ujar General Manager Tribrata, Ferri Irawan, di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Jumat (9/4/2021).
Ramadan 2021 ini adalah kali kedua Quba in Pop Up Resto digelar, setelah pertama kali digelar pada Ramadan 2019. Di tahun 2020 lalu, restoran ini tidak dibuka lantaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan secara ketat.

"Pernah buka 2019. Dua tahun lalu banyak support. Bahkan tamu hampir 6700 orang. Sedangkan tahun 2020 hampir tidak buka, tapi memang saat itu kondisi yang sulit buat kita semua. Semoga yang kita hadapi kemarin bisa lebih baik lagi tahun ini," ungkap Ferri.
Pembukaan Quba in Ramadan Pop Up Resto 2021 ini diwarnai dengan tradisi Betawi, Palang Pintu. Di sini, para seniman dan Jawara Betawi saling melempar pantun, hingga menampilkan atraksi Silat Betawi, yang dilakukan para Pendekar Betawi.
Restoran yang buka di Rooftop Sutasoma Hotel lantai 8 ini terbuka untuk umum, bukan hanya untuk tamu yang menginap di hotel.

Mengingat pada hari biasa restoran berkonsep Pop Up ini tidak digelar, maka pihak Quba ingin maksimal menyambut tamu yang datang selama satu bulan di Ramadan lewat kualitas makanan yang tidak asal-asalan.
Baca Juga: Pesan Menu Vegetarian, Perempuan Ini Ngamuk Disebut Alien

"Kita setiap harinya menyiapkan 25 sampai 30 menu berbeda, dari mulai kolak, sup appartizer, main course, dessert semua disajikan ala-ala kampung," terang Ferri.