Mengenal Suku Sakai, Menolak Dicap Tertinggal dan Terasing

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 08 April 2021 | 21:35 WIB
Mengenal Suku Sakai, Menolak Dicap Tertinggal dan Terasing
Mengenai Suku Sakai. (Dok: Youtube/Jurnalis Kreatif Riau)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mendengar nama Suku Sakai, banyak orang mungkin beranggapan bahwa mereka adalah suku tertinggal dan terasing. Namun, cap yang demikian justru yang coba dibongkar oleh salah satu suku tertua di Sumatera ini.

"Kami tolak cap sebagai Suku Terasing, sebab masyarakat Sakai sudah banyak yang maju, bahkan menjadi anggota DPRD Bengkalis, Riau, jadi pengusaha, penerima beasiswa dari perusahaan, dan banyak yang menjadi sarjana," kata Ketua Majelis Kerapatan Adat Batin, Limo Mineh, Riau, Tarmizi L dalam keterangan yang diterima Suara.com, Kamis, (8/4/2021). 

Lewat film "Mimpi Anak Sakai Riau" besutan Forum Jurnalis Kreatif Riau, mereka berusaha memberi gambaran bahwa masyarakat Sakai tidak lagi ingin dicap sebagai suku terasing atau terisolasi.

Jika merunut ke belakang, Sakai sendiri merupakan salah satu suku yang mendiami kawasan pedalaman Riau di Pulau Sumatera.

Mengenai Suku Sakai. (Dok: Youtube/Jurnalis Kreatif Riau)
Mengenai Suku Sakai. (Dok: Youtube/Jurnalis Kreatif Riau)

Dikutip dari Indonesia Kaya, nenek moyang Suku Sakai diyakini berasal dari Pagaruyung, sebuah kerajaan Melayu yang pernah ada di Sumatera Barat.

Dahulu, Suku Sakai memiliki pola kehidupan yang masih nomaden, berpindah-pindah dari satu kawasan ke kawasan lain.

"Penolakan cap Suku Terasing itu diapungkan lebih karena bantuan untuk masyarakat Sakai sering datang terlambat, dan karena alasan lainnya," katanya.

"Kami ingin lebih ingin mendapatkan keadilan bekerja di bidang apa saja, karena anak-anak Sakai kini tidak lagi buta huruf," kata Tarmizi lagi.

Dekan Fakultas Komunikasi UMRI, Jayus menyampaikan siap untuk bermitra dengan Forum Jurnalis Kreatif Riau untuk membuat film lainnya dan membantu memproduksi satu film lagi untuk mendorong terhapusnya secara bertahap cap terisolasinya masyarakat Sakai sebagai Suku terasing itu.

Baca Juga: Geger! Asap Diduga Gas Muncul di Sipirok, Personel Brimob Turun Tangan

"Tentunya kita perlu melakukan riset serta menayangkan film dokumenter itu pada berbagai kesempatan didukung oleh jejaring sosial yang dimiliki UMRI terkait edukasi tentang masyarakat Sakai itu kini sudah seperti apa dan tidak terisolasi lagi," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI