Suara.com - Tanaman porang jadi satu komoditas baru yang mulai dilirik petani dan banyak investor. Bukan tanpa sebab, nilai ekonomi dan manfaat dari porang menjadi titik keunggulannya.
Dikabarkan bahwa pada lahan produktif, tanaman porang bisa mendatangkan omzet hingga miliaran rupiah pada beberapa musim saja. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai tanaman ini, simak poin singkat di bawah ini.

Dengan nama latin Amorphophallus Mueleri Blume, porang jadi tanaman baru yang naik daun berkat keguanaan dan nilai ekonominya. Cara menanamnya juga terbilang tidak sulit.
- Pertama, masukkan bibit porang ke dalam lubang tanam yang sudah disiapkan.
- Berikan pupuk dasar sebelum umbi porang ditanam (kompos dan sejenisnya).
- Pastikan letak bakal tunas porang harus menghadap atas. Jarak tanam antara satu bibit dan bibit lain adalah 1 x 1 meter, untuk memberi ruang tumbuh yang optimal.
- Setelah selesai, tutup kembali lubang tanam yang sudah berisi bibit porang dengan tanah setebal kurang lebih 3 cm.
Optimalnya produksi dan kesuburan tanaman porang bisa distimulasi dengan melakukan penyiangan, pemupukan, dan pengamanan pohon pelindung. Dalam jangka waktu 2 tahun setelah di tanam, porang sudah bisa dipanen.
Jenis-Jenis Tanaman Porang
Jika dilihat dari sisi spesies atau jenisnya sendiri, tanaman porang setidaknya memiliki 7 jenis berbeda.
- Amorphopallus Oncophyllus.
- Amorphopallus Campanulatus.
- Amorphopallus Variabilis.
- Amorphopallus Decus Silvae.
- Amorphopallus Spectabilis.
- Amorphopallus Titanium.
- Amorphopallus Muelleri.
Yang paling sering dimanfaatkan untuk bahan baku makanan sendiri adalah jenis pertama, kedua dan ketiga. Sedangkan jenis ketujuh sendiri biasa dimanfaatkan untuk komoditas ekspor.
Baca Juga: Manfaat Porang, Dikonsumsi buat Diet hingga Bahan Produk Perawatan Wajah
Cukup banyak jika dilihat dari berbagai sumber. Tanaman porang tidak hanya ditanam karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi, namun juga manfaat beragam di balik tanaman tersebut. Diantaranya adalah :