Lawan Objektifikasi Perempuan, Ini Pentingnya Perspektif Gender di Media

Kamis, 08 April 2021 | 15:55 WIB
Lawan Objektifikasi Perempuan, Ini Pentingnya Perspektif Gender di Media
Diskusi Panel Women Lead Forum 2021 Seputar "Normalisasi Kesetaraan Gender lewat Media" (tangkap layar Zoom Women Lead Forum 2021)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Acara diskusi Women Lead Forum 2021 yang diadakan media daring Magdalene dan IBCWE (Indonesia Business Coalition for Women Empowermoment) kembali digelar pada Kamis (8/4/2021).

Pada diskusi panel ketiga tersebut, Women Lead Forum 2021 membahas isu mengenai kesetaraan gender di dalam media. Total, ada tiga narasumber yang diundang untuk membahas topik "Normalisasi Kesetaraan Gender lewat Media".

Ketiga pembicara yang diundang adalah Devi Asmarani selaku Editor In Chief Magdalene, Uni Lubis selaku Chief Editor IDNTimes, serta Direktur Pemberitaan Media Group yaitu Usman Kasong.

Lewat bincang-bincang tersebut, disampaikan bahwa suara perempuan dalam media masih sedikit. Mengutip data Global Media Monitoring Project, baru ada 24% suara perempuan.

Hal ini disebabkan oleh dua hal, yaitu dari sisi kecepatan membuat konten serta dari narasumber sendiri.

Menurut Chief Editor IDNTimes Uni Lubis, reporter cenderung mengambil narasumber yang sudah ada demi kecepatan membuat konten. Namun, mayoritas narasumber yang tersedia adalah laki-laki.

Sementara dari sisi narasumber, Uni Lubis berpendapat bahwa masih banyak lembaga yang tidak menempatkan perempuan di posisi untuk diwawancarai atau posisi atasan.

Diskusi Panel Women Lead Forum 2021 Seputar "Normalisasi Kesetaraan Gender lewat Media" (tangkap layar Zoom Women Lead Forum 2021)
Diskusi Panel Women Lead Forum 2021 Seputar "Normalisasi Kesetaraan Gender lewat Media" (tangkap layar Zoom Women Lead Forum 2021)

Tidak hanya masalah narasumber, ada pula masalah under representation perempuan dalam media. Bukan hanya media massa, hal ini juga berlaku bagi media seperti film, iklan, hingga game.

"Ada juga representasi buruk soal perempuan, masih mengobjektifikasi, menseksualisasi perempuan. Perempuan masih digambarkan lewat male gaze atau perspektif maskulin," jelas Editor in Chief Magdalene, Devi Asmarani.

Baca Juga: Bangun 2 Masjid, Citra Insani Ingin Perempuan Indonesia Berani Berbisnis

Hal tersebut diperkuat oleh Direktur Pemberitaan Media Group, Usman Kasong. Lewat pengalaman pribadi, Usman Kasong mengungkap jika reporter hingga pimpinan di media masih kurang literasi gender.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI