Kemendikbud Sebut 50 Persen Siswa Tak Miliki Ponsel untuk Belajar Daring

Selasa, 06 April 2021 | 21:12 WIB
Kemendikbud Sebut 50 Persen Siswa Tak Miliki Ponsel untuk Belajar Daring
Ilustrasi pembelajaran jarak jauh. (Unsplash/@anniespratt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) menjadi salah satu tantangan penyelenggaraan pendidkan di tengah pandemi Covid-19.

Sayangnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat, masih ada sekitar 50 persen siswa yang tak memiliki ponsel untuk mendukung kegiatan PJJ.

Menurut Data Pokok Pendidikan Kemdikbud, jumlah data nomor ponsel yang telah terdaftar per September 2020 sebanyak 21,7 juta nomor dari 44 juta siswa.

Dr. Hurip Danu Ismadi, M.Pd dari Kemdikbud mengatakan, peningkatan akses dan kualitas pendidikan merupakan prioritas penting bagi pemerintah.

Baca Juga: Inspiratif, Dua Siswa di Bondowoso Jual Salad Buah untuk Biaya Pendidikan

"Karena itu, kami sangat menghargai segala inisiatif pihak swasta, seperti kolaborasi Danone Indonesia, Alfamart dan Ruang Guru melalui dua program ini," ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Selasa (6/4/2021).

Menyadari pentingnya akses pendidikan di masa pandemi, Danone Indonesia mendukung terbentuknya program ‘Rumah Belajar Generasi Maju dan Kelas Generasi Maju’. Bekerja sama dengan Alfamart dan Ruang Guru, program ini bertujuan untuk memberi akses pendidikan dan mendukung anak-anak Indonesia untuk menjadi generasi yang maju.

Kedua program tersebut merupakan kolaborasi penting antara pemerintah dan pihak swasta, di mana pendidikan anak usia dini dan sekolah dasar menjadi landasan dari jenjang pendidikan selanjutnya.

Selain itu, menurut CEO of Danone Specialize Nutrition Indonesia Connie Ang, setiap anak berhak memiliki kesempatan untuk mengembangkan potensi dan prestasinya melalui akses pendidikan yang berkualitas.

"Kami menyadari dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan saat ini, anak kesulitan mendapatkan akses dan fasilitasnya, seperti pendukung gawai dengan fitur yang memadai untuk pembelajaran daring," ungkapnya.

Baca Juga: Dukung PTM Terbatas, Balikpapan Giatkan Vaksinasi Bagi PTK

Selain itu, kurangnya fasilitas yang memadai juga berpotensi kehilangan kesempatan belajar bagi anak.

Bahkan penurunan kemampuan belajar siswa saat ini dapat memengaruhi perkembangan pengetahuannya kelak, yang juga menciptakan ketimpangan pendapatan ketika sudah bekerja nanti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI