Suara.com - Menambah nutrisi selenium pada pola makan dipercaya dapat menurunkan risiko obesitas sekaligus memberi manfaat metabolik pada tubuh.
Hal itu tertuang lewat sebuah penelitian yang dilakukan tim dari Amerika Serikat dan diterbitkan dalam jurnal eLife.
Selenium sendiri merupakan jenis mineral mikro yang memberikan efek positif bagi tubuh dan kesehatan, yang dapat memproduksi efek antipenuaan dan baik untuk program diet yang sehat.
Menurit tim, nutrisi selenium dapat mengurangi kadar IGF-1 (hormon pengatur energi), sehingga menawarkan perlindungan dari risiko obesitas.
Baca Juga: Gandeng PDUI, Le Minerale Bagikan Air Mineral untuk Penerima Vaksin
Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, tim melakukan penelitian dengan memberi selenium pada tikus jantan dan tikus betina. Dari penelitian itu ditemukan konsumsi selenium dapat melindungi berat badan secara drastis.
Selain itu, hasil juga menunjukkan tingkat IGF-1 mengalami penurunan secara drastis pada tikus jantan dan betina, yang mengamati penurunan hormon leptin dan juga kontrol asupan makanan.
"Salah satu tujuan utama penelitian ini untuk mengidentifikasi intervensi sederhana, yang meningkatkan kesehatan manusia," ungkap Jay Johnson, ilmuwan senior di Orentreich Foundation for the Advancement of Science (OFAS), Cold Spring, New York, AS.
Menurutnya, temuan tersebut menunjukkan selenium memberi banyak manfaat kesehatan yang dapat mencegah obesistas.
"Dalam jangka panjang, kami berharap suplemen dengan senyawa ini juga dapat mencegah penyakit terkait usia, sekaligus memperpanjang kelangsung hidup secara keseluruhan. Selain mengamati dengan tikus, kami juga berharap manfaat ini juga berlaku bagi manusia," ungkapnya.
Baca Juga: Cegah Obesitas pada Anak, Ibu Hamil Perlu Menghindari Makanan Olahan
Mineral mikro selenium bisa ditemukan lewat makanan laut dan juga daging seperti daging sapi, ayam, daging kalkun, dan ayam serta tuna, udang, salmon, dan juga tahu.