Suara.com - Pandemi Covid-19 tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan. Tapi juga pada sektor industri fashion.
Banyak pelaku industri fashion mesti gulung tikar karena pandemi Covid-19. Sementara untuk bisa bertahan tentu butuh strategi khusus.
Hal itu seperti dilakukan oleh brand fashion lokal, Clouwny , yang mengajak para tim internal mereka untuk jadi model pemotretan produk terbaru mereka.
“Strategi ini kami lakukan guna untuk semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk Clouwny, karena kami mengerti bahwa tidak semua perempuan memiliki tubuh yang proporsional seperti model professional,“ ujar Nita Christina, selaku pemilik dari brand fashion Clouwny, dalam keterangannya, Rabu, (31/3/2021).
Baca Juga: Publik Geger, Merek Ini Bikin 'Sepatu Setan' dengan Campuran Darah Manusia
Ia menjelaskan, dengan memberikan kesempatan pada karyawan dan team untuk berada di depan layar, Nita ingin memperlihatkan bahwa produk tersebut cocok digunakan semua perempuan berbagai bentuk tubuh. Selain juga agar pembeli jadi kenal lebih dekat dengan tim dibalik produk tersebut.
Brand fashion yang telah memiliki pengikut di Instagram lebih dari 424 ribu akun ini kerap mengusung kampanye bertema “Self Love”, yaitu mengajak para perempuan untuk lebih mencintai diri sendiri, lebih mengeksplorasi kelebihan diri dan tidak berfokus pada kekurangan diri.
“Awalnya para team menolak untuk dijadikan model dengan alasan malu dan tidak biasa untuk bergaya di depan kamera, namun dengan dorongan dari tim lain yang bilang bahwa semua wanita memiliki kecantikannya masing – masing, akhirnya justru membuat mereka menjadi lebih percaya diri” tambah Nita.
Percobaan strategi ini kerap mendapatkan umpan balik positif dari para pengikut Clouwny di Media Sosial Instagram. Hasil polling pada Instastory menyatakan 70 persen para pengikut lebih dapat merelasikan diri mereka dengan produk yang digunakan oleh tim internal mereka dibandingkan dengan ketika digunakan oleh model professional.
Clouwny merupakan brand fashion lokal yang berdiri sejak tahun 2015. Bermula dari ketertarikan di dunia Fashion, Nita Christina selaku pemilik brand fashion ini mengaku merintis usaha ini sendiri dari nol.
Baca Juga: Kecam Isu Kerja Paksa Uighur, H&M Diboikot Tiongkok dan Ditinggalkan Artis
"Dari awalnya mengirimkan satu hingga lima paket per hari hingga saat ini kamu dapat berkembang dan sudah dapat mengirimkan ratusan paket per harinya. Kamu memiliki visi untuk menjadi jawaban untuk semua wanita Indonesia dalam menjawab kebutuhan akan pakaian yang modis, trendy namun dengan harga terjangkau," kata Nita.