Suara.com - Tak hanya mengandalkan promosi konvensional, Danau Toba di Sumatera Utara juga akan mengandalkan promosi digital guna memajukan kawasan destinasi wisata super prioritas tersebut.
Itulah alasan dibentuknya kampanye bertajuk Beli Kreatif Danau Toba, sebuah program digital pelaku ekonomi kreatif untuk mempromosikan dan memperluas pemasaran produk hingga ke luar negeri.
Kegiatan Beli Kreatif Danau Toba ini sudah berlangsung sejak 20 Februari 2021 hingga Juni 2021, sebuah kegiatan dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) 2021.
Tak tanggung-tanggung, sebanyak 200 pelaku ekonomi kreatif terlibat dalam kampanye yang memasarkan lebih dari 121 brand kuliner, 29 produk fesyen dan 50 kriya.
Baca Juga: Pemugaran Kawasan Huta Siallagan Samosir
Dalam acara virtual beberapa waktu lalu, United Nations Development Programme (UNDP) mengeluarkan sebuah survei di mana pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), selaiknya pelaku ekonomi kreatif, dipaksa go online di tengah pandemi Covid-19.
"Untuk mengatasi beberapa masalah mereka beradaptasi, salah satunya dengan cara pindah dari 100 persen offline jadi ikut ke e-commerce. Itu ada sekitar 28 persen meningkat menjadi 44 persen," ujar Rima Prama Artha perwakilan UNDP Indonesia, dalam acara virtual beberapa waktu lalu.
Masih dalam temuan UNDP Indonesia Country Economist solusi berpindah ke sistem online, dengan berjualan di e-commerce seperti Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Blibli, dan sebagainya.
Bukan jadi solusi sempurna, lantaran para UMKM ini masih banyak yang ditemukan gagap atau kesulitan berjualan online karena sistemnya yang berbeda.
"Tapi strategi ini (pindah ke e-commerce) belum seperti yang diharapkan untuk operasikan online," ungkap Rima.
Baca Juga: Hutan Gambut di Lereng Bukit Pusuk Buhit Danau Toba Terbakar
Itulah mengapa dalam program ini pelaku ekonomi kreatif juga akan mendapatkan manfaat lain, yakni jadi sumber inspirasi dan menambah pengetahuan para pelaku ekonomi kreatif dalam memasarkan produknya.
Lantaran meraka juga akan akan mendapat pelatihan pendampingan secara offline dan online untuk peningkatan omset. Sehingga tidak akan dilepas begitu saja saat berjualan di sistem digital.
Ditambah pemerintah mentargetkan dengan program ini semakin banyak tenaga kerja terserap, hingga semakin luasnya pasar produk asli Indonesia. Untuk pemasarannya akan dibantu melalui marketplace dan e-commerce.
"Tidak hanya soal pelatihan, melainkan akan difasilitasi untuk iklan di Facebook, Instagram dan membuka kesempatan ekspor yang bekerjasama dengan Dirjen Bea Cukai. Pembebasan pajak dapat dilakukan kalau ada program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) dari pemerintah dalam pengurusan pajak," ujar Yuana Rochma Astuti, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf berdasarkan keterangan pers, Jumat (26/3/2021).
Bahkan untuk ongkos pengiriman kepada konsumen, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pengiriman, PT. Pos Indonesia akan memfasilitasi ongkos kirim gratis.
"Yang sedang kita formulasikan dengan PT. Pos Indonesia, kemudian tentunya yang paling penting dengan marketplace, antara lain bagaimana hadir di marketplace (onboarding) untuk meningkatkan omset dari peserta," sambung Yuana.
Beli Kreatif Danau Toba ini, juga ditujukan untuk promosi dan meningkatkan daya beli produk lokal.
Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap tentang program Beli Kreatif Danau Toba, Informasi lengkap mengenai progress program dapat dilihat pada sosial media Instagram & Facebook Page @belikreatiflokal dan laman resmi mereka.