Suara.com - Pernah mendengar istilah 'gaslighting'? Gaslighting adalah suatu bentuk manipulasi yang biasanya terjadi dalam sebuah hubungan yang tidak sehat. Bentuk manipulasi ini dilakukan oleh seseorang untuk terlihat berkuasa dan dapat mengontrol orang lain dengan cara membuat korbannya tidak yakin dengan dirinya sendiri.
Menurut ilmuwan psikolog dari SHINE Consulting Lina Karlina S.Psi, orang yang melakukan gaslighting biasanya memiliki kepribadian narsistik, yakni diktator dan sosiopat.
“Biasanya punya kepribadian narsistik, yaitu bersifat diktator bahkan sosiopat. Makanya dia cenderung pintar memanipulasi sebuah kebohongan seolah menjadi suatu pembenaran yang nyata,” ungkapnya saat dihubungi Suara.com lewat chat, Kamis (25/3/2021).
Seseorang dengan kepribadian narsistik cenderung menganggap dirinya paling benar, meski ia melakukan kesalahan. Bahkan ia juga kerap menutupi kesalahannya dengan cara berbohong.
Baca Juga: Putus dari Kaesang Pangarep, Felicia Tissue Dibawa ke Psikolog
“Jadi karena dia punya sifat narsistik, dia cenderung ingin selalu dianggap benar, sekalipun ia melakukan kesalahan. Nah, untuk menutupi kesalahannya itu, ia harus berbohong berkali-kali sampai akhirnya mampu memanipulasi lawan bicaranya,” paparnya.
Lina juga menjelaskan jika orang yang narsistik ini terus-menerus melakukan gaslighting, bukan tak mungkin akan membuat korban tidak yakin dengan dirinya sendiri.
“Kalau gaslighting ini terus-menerus dilakukan, korban akan mempertanyakan kebenaran yang ada dalam pikirannya. Sehingga kepercayaan dirinya rusak, dan akhirnya semua perkataan bahkan kebohongan orang gaslighter ini benar,” jelasnya.
Karena takut melakukan banyak kesalahan, ia mengungkap, orang yang dimanipulasi akan selalu meminta pendapat untuk melakukan apapun karena takut melakukan banyak kesalahan.
Gaslighting terjadi pada hubungan antara dua orang, bisa di dalam hubungan kerja, keluarga, pertemanan, bahkan antar kekasih.
Baca Juga: Psikolog Soroti Bahasa Gaul Kekinian, Disebut Bisa Lemahkan Diri!
“Kalau di kantor, kalimat yang mungkin muncul dari gaslighter seperti, 'Lah, saya nggak mungkin salah, memang kamu saja yang pelupa,” tutupnya.