Pakar: Indonesia Berperan Besar Dalam Upaya Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 25 Maret 2021 | 17:01 WIB
Pakar: Indonesia Berperan Besar Dalam Upaya Mitigasi Perubahan Iklim
Ilustrasi perubahan iklim. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perubahan iklim sudah dikenal secara luas sebagai bencana besar jika tidak ditangani secara serius. Data World Bank (2018) on Climate Change and Health menunjukkan bahwa perubahan iklim bisa menyebabkan 100 juta orang berada dalam kemiskinan ekstrim pada 2030.

Dengan meningkatnya permukaan air laut akibat pemanasan suhu global yang disebabkan peningkatan emisi karbon di bumi, Prof. Ir. Djoko Santoso Abi Suroso, PhD, Kepala Pusat Perubahan Iklim ITB, menyebut hal ini dapat mengakibatkan peningkatan kejadian bencana hidrometeorologi, di antaranya banjir, kekeringan, gerakan tanah (tanah longsor), angin puting beliung, abrasi, kenaikan muka air laut, dan wabah penyakit. Hal tersebut juga bisa dilihat dari rentan terendamnya pulau-pulau kecil dan daerah pesisir yang merupakan dataran rendah, saat terjadi peningkatan permukaan air laut.

Menurut Djoko Santoso, Indonesia dapat berperan dalam upaya mitigasi perubahan iklim, melalui sektor energi. Terutama melalui transisi sumber energi dari bahan bakar fosil dan batu bara menjadi sumber energi yang rendah emisi yang kita kenal sebagai energi baru dan terbarukan (EBT). Serta Energi Efisiensi dan juga Energi bersih (Gas Bumi).

Senada dengan Djoko Santoso, Pakar Komunikasi Hijau, Wimar Witoelar, juga mengatakan upaya mitigasi perubahan iklim di Indonesia dapat memaksimalkan potensi sumber daya air, terutama memanfaatkannya untuk energi terbarukan yang nirkarbon.

Baca Juga: Perangi Perubahan Iklim, ABB Terbitkan Buku Putih

"Dengan keuntungan yang dimiliki sebagai negara kepulauan, kita dapat memaksimalkan potensi sumber daya air seperti gelombang air laut dan aliran air sungai untuk menghasilkan energi terbarukan yang sangat rendah emisi karbon,” kata dia yang juga pendiri Yayasan Perspektif Baru ini.

Indonesia memiliki potensi energi terbarukan sangat besar mencapai 442 Gigawatt (GW) dari arus laut, air, surya, bayu, bioenergi, dan panas bumi. Dari sumber arus laut sebesar 17,9 GW dan air mencapai 75 GW. Selain mendukung ketahanan energi, kehadiran energi terbarukan tersebut juga sangat penting untuk mengurangi emisi karbon yang memicu perubahan iklim.

Misalnya, PLTA Batang Toru berkapasitas 510 MW di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, diatur untuk berkontribusi pada pengurangan emisi karbon sekitar 1,6 juta ton per tahun atau setara dengan kemampuan 12 juta pohon menyerap karbon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI