Infografis
Suara.com - Pandemi Covid-19 berpengaruh nyaris ke seluruh kehidupan manusia. Tidak terkecuali urusan seks dan hubungan intim.
Sebuah studi mengungkap bahwa penguncian selama pandemi meningkatkan kehidupan seks bagi laki-laki.
Sementara itu, perempuan di sisi lain merasa berhubungan seks selama pandemi tidak membuat kehidupan intim mereka lebih menarik.
Survei "Indeks Kebahagiaan: Cinta dan Hubungan di Amerika" dari situs kencan digital terhadap 2.000 orang menemukan bahwa 50 persen laki-laki mengacungkan jempol besar untuk pandemi karena meningkatkan waktu untuk lebih intim dengan pasangannya.
Baca Juga: Bukan Tertiup Angin, Fakta Terbaru Siti Zainah Hamil Tanpa Berhubungan
Namun, 71 persen perempuan melaporkan bahwa berhubungan seks selama krisis kesehatan global tidak meningkatkan kepuasan kehidupan seks mereka secara keseluruhan.
Sebuah studi eHarmony, "Indeks Kebahagiaan: Cinta dan Hubungan di Amerika," menemukan bahwa lebih banyak laki-laki mengatakan kehidupan seks mereka membaik selama pandemi. Peremouan namun tidak setuju.
Laporan eHarmony juga menemukan bahwa 45 persen laki-laki mengatakan mereka berhubungan seks lebih sering dibandingkan dengan 29 persen perempuan.
“Berhubungan seks tidak berarti bahwa kehidupan seks Anda selalu sehat, tetapi bagi pria, mungkin gagasan mereka tentang kehidupan seks yang lebih baik adalah frekuensi yang lebih baik,” terapis hubungan Nedra Glover Tawwab menjelaskan kepada Insider.
“Bagi perempuan, mereka mungkin memiliki konsep berbeda tentang pengalaman seksual. Jadi tentu saja lebih sering berhubungan seks untuk laki-laki bisa dilihat sebagai hal positif untuk hubungan tersebut. "
Baca Juga: 4 Pasangan Mesum Lagi Asik Ngamar Digerebek Satpol PP Bogor
