Quarter Life Crisis Tak Teratasi, Dampaknya Terasa Hingga Paruh Baya

Rabu, 24 Maret 2021 | 08:55 WIB
Quarter Life Crisis Tak Teratasi, Dampaknya Terasa Hingga Paruh Baya
ilustrasi quarter life crisis. (Pexels/RODNAE Productions)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Quarter Life Crisis terjadi saat seseorang mempertanyakan jalan hidupnya. Ini merupakan keadaan emosional dari masa transisi dari periode remaja hingga dewasa, sehingga proses tersebut akan mencapai kemandirian dan emosional dari orang tua.

Menurut psikolog Nidya Dwika Puteri, M.Psi., QLC terjadi pada masa tahapan dewasa awal, seperti perkembangan pada usia 20-40 tahun. Artinya, tidak menutup kemungkinan bahwa QLC terjadi pada usia yang lebih lanjut.

"Jadi apabila di fase QLC ini teman-teman tidak berhasil mengatasinya dengan cara yang tepat, tentu saja itu akan terus berlanjut ke tahapan berikutnya, yaitu krisis paruh baya. Jadi sebaiknya di tahapan ini sebisa mungkin diatasi," ungkapnya lewat webinar Quarter Life Crisis: How To Handle It?, baru-baru ini.

Menurutnya, QLC yang terjadi pun berbeda-beda, hal ini terkait bagaimana karakter individu, bagaimana lingkungannya, pola pengasuhannya, jadi banyak pengaruh seseorang dalam menghadapi QLC itu sendiri.

Baca Juga: Duh! Influencer Cantik Ini Ternyata Pria Paruh Baya, Netizen Syok

Selain itu, ia juga mengatakan apa saja yang perlu dipersiapkan dalam menghadai fase Quarter Life Crisis. Yang pertama yang perlu dilakukan adalah memahami tahapan perkembangan hidup, dengan memahami tahapan tersebut dapat membantu menyusun langkah-langkahnya.

"Dengan memahami tahapan perkembangan hidup, sebenarnya itu membantu kita dan mampu menyusun step-stepnya. Dan ketika kita paham, oh ya memang saya lagi berada di tahapan penuh dengan krisis. Itu membuat kita merasa wah saya tidak sendiri, dan itu normal," ungkapnya.

Penting membuat prioritas hidup, minat atau passion, dan berbagi dengan teman terdekat atau keluarga.

"Dan apabila masih mengalami kesulitan, nggak ada salahnya untuk menemui profesional," ungkap Nidya Dwika Puteri, M.Psi.

Menurut Lina Karlina, selaku Director SHINA Consulting, Quarter Life Crisis terjadi karena seseorang memiliki rasa insecure, kebingungan, dan keraguan sekaligus kecemasan pada masa depan yang belum pasti.

Baca Juga: Quarter Life Crisis: Apa yang Terjadi dan Bagaimana Manifestasinya?

Selain itu, penyebab QLC berawal dari faktor internal, seperti harapan dan impian, hubungan percintaan (keluarga dan pertemanan), tantangan akademis, dan kehidupan pekerjaan.

Tak hanya itu, ketidakstabilan juga berpengaruh pada orang yang mengalami fase QLC, seperti pindah kerja dan hubungan asmara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI