Produk kerajinan Badui itu dijual mulai Rp 10 ribu sampai Rp 350 ribu, dan sebagian besar pembelinya wisatawan.
"Jika wisatawan ke sini sepi tentu pendapatan juga menurun drastis dan terkadang tidak laku," katanya pula.
Tetua adat yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Saija mengaku bahwa saat ini permukiman Badui memang dilarang dikunjungi wisatawan, karena memasuki bulan Kawalu atau bulan larangan.
Sekitar 2.000 perajin Badui kini menghentikan kegiatan memproduksi kain tenun dan kerajinan lainnya, karena tidak ada wisatawan.