Suara.com - Pandemi Covid-19 telah memaksa banyak orang untuk merencanakan ulang hari pernikahan mereka. Tak hanya itu, jumlah tamu pernikahan yang diundang harus dibatasi.
Bicara soal tamu undangan, seorang pengantin wanita panen kecaman lantaran meminta tamu untuk membayar denda jika batal hadir. Penyebabnya, ia merasa sudah membayar mahal untuk menikah di tengah pandemi.
Melansir The Sun, kisah pengantin wanita itu dibagikan di Reddit. Di sana, ia menunjukkan kartu undangan yang dikirimkan.
"Jadi aku membuat kartu kecil untuk ditambahkan dalam undangan kami. Aku tahu ini terdengar tidak sopan atau kasar, tapi Covid-19 dan larangan yang ada telah memaksa kami mengurangi jumlah tamu dan mengatur biaya agar terjangkau."
Baca Juga: Penjelasan Vicky Prasetyo soal Pernikahannya Tanpa Buku Nikah
"Aku tidak merasa bersalah soal ini. Apa ada yang melakukan hal sama sepertiku?" tambahnya.
Pada undangan yang dibagikan, terlihat jika wanita ini menulis bahwa setiap tamu yang diundang adalah orang-orang terpilih.
"Mohon diingat bahwa Anda telah dipilih dengan cinta untuk merayakan acara ini dengan kami."
"Kami membayar setiap piring, jika Anda adalah RSVP dan tidak hadir, kami meminta denda USD 100 (Rp1,4 juta) dari Anda," tulis keterangan di kartu tersebut.
Sejak dibagikan, unggahan wanita tersebut malah panen kecaman. Bukan hanya terasa memaksa, banyak yang menganggapnya kelewat pelit dalam menyelenggarakan pernikahan.
Baca Juga: Viral Resepsi Pernikahan Mewah, Bikin Hujan Uang Pakai Helikopter Demi Tamu
"Apa yang kau lakukan ini membuat tamu merasa diasingkan," kritik salah satu komentar.
"Jika aku mendapat ini, aku akan mengatakan ya, tidak datang, kemudian tertawa saat ditagih."
"Dia bisa membuat permintaan apa pun yang dia mau. Tapi siapa yang akan menagih utang?"
"Aku paham alasannya, tapi ini sangat norak. Aku akan memikirkan ulang pertemananku dengan orang seperti ini," tambah yang lain.