Suara.com - Seorang wanita 21 tahun bernama Megan Jackson mengidap kondisi langka yang membuatnya mengalami kejang dan hilang ingatan. Megan bahkan sudah berkali-kali melupakan pacar sendiri.
Melansir Daily Star, Megan mengidap kondisi bernama FND atau kelainan fungsi neurologi. Sejak lima tahun lalu, Megan bisa mendadak hilang ingatan.
Kondisi Megan biasanya dipicu saat dirinya terlalu bersemangat, kaget, terlalu banyak tertawa, atau mendengar suara keras. Ia pertama didiagnosa pada umur 17 tahun.
Saat itu, Megan mengalami kejang hingga 35 kali sehari. Ia kesulitan berjalan dan berbicara, juga kehilangan ingatan.
Baca Juga: Viral Wanita Dapat Pacar Dokter Wisma Atlet Usai Jalani Karantina Covid-19
"Kadang aku lupa siapa pacarku dan itu mengerikan. Kadang aku lupa anggota keluargaku."
"Sebagian dari kondisiku mungkin disebabkan karena aku tidak menjadi diri sendiri. Belum lama ini aku melela sebagai lesbian setelah bertemu pacar perempuanku," jelas Megan.
Setelah Megan bertemu pacar perempuannya yang bernama Tara, ia merasa takut mengaku kepada keluarga. Hal tersebut membuat kondisi Megan sempat kumat.
Meski begitu, sang kekasih tetap setia dan mendukungnya. Tara juga kerap membantu Megan dalam mengingat kembali hal-hal yang ia lupakan.
"Kami baru bersama selama beberapa bulan dan telah melewati banyak hal. Kami tidak seharusnya melalui trauma sebanyak ini dan aku sudah melupakannya paling tidak empat kali."
Baca Juga: Perkara Warna Rambut Tak Asli, Pria Ini Ngambek Minta Putus dari Pacar
"Dia benar-benar hebat. Dia menulis buku harian untukku tiap hari dan menyimpannya di ponselku," tambah Megan.
Tak hanya melupakan pacar dan keluarga, kondisi ini membuat Megan takut menghadapi momen seperti lamaran atau pernikahan.
Pasalnya, Megan mungkin akan merasa terlalu bersemangat saat membicarakan lamaran atau pernikahan. Hal tersebut akan memicu kejang dan membuatnya malah kehilangan ingatan.
Saat ini, Megan sendiri memilih untuk meningkatkan kesadaran akan kondisinya di media sosial.
Lewat TikTok dan Instagram, Megan menunjukkan videonya saat mengalami kejang atau hilang ingatan, sekaligus menggalang dana pengobatan.
"Aku ingin orang-orang memahami ada disabilitas yang tersembunyi. Aku ingin menjadi suara untuk orang-orang yang mengalami hal serupa. Ini memberiku tujuan," ungkapnya.