Generasi Milenial Disebut Kurang Produktif Saat WFH, Apa Sebab?

Selasa, 16 Maret 2021 | 13:30 WIB
Generasi Milenial Disebut Kurang Produktif Saat WFH, Apa Sebab?
Ilustrasi: Bekerja dari rumah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hampir semua kegiatan dilakukan di rumah selama pandemi Covid-19 untuk mencegah penularan virus corona. Baik dari sekolah, hingga  bekerja kini juga dilakukan di rumah.

Namun dari berbagai kelompok usia, generasi milenial disebut merasa sulit untuk bekerja dari jarak jauh. Seiring pandemi berlanjut, banyak perusahaan dan bisnis masih menerapkan model kerja-dari-rumah.

Dengan meningkatnya ketergantungan pada teknologi, kaum milenial menghadapi masalah kesehatan rutin dan kurangnya fokus dalam bekerja. Mari kita cari tahu apa saja pengamatannya.

Hanya 60 persen milenial yang merasa produktif selama WFH

Baca Juga: Waspada Nyeri Leher dan Bahu Saat WFH, Ini Cara Atasinya

Bekerja dari rumah. [Kevin Phillips/Pixabay]
Bekerja dari rumah. [Kevin Phillips/Pixabay]

Dilansir melalui Times of India, generasi milenial menghadapi masa sulit dengan bekerja dari rumah. Mereka merasa kurang terhubung dengan tim dan atasan mereka dan menghadapi kesulitan dalam mencoba berkomunikasi secara tepat dengan kolega mereka.

Koneksi virtual mungkin terbukti efisien dalam situasi tertentu, tetapi sama sekali tidak efektif untuk milenial, terutama ketika berinteraksi dengan tim mereka dengan mudah.

Meningkatnya perasaan cemas

Telah dilaporkan bahwa kaum milenial merasa jauh lebih cemas dan lelah ketika harus bekerja dari rumah. Kurangnya komunikasi menimbulkan kecemasan, keraguan diri, tanda-tanda depresi dan masalah harga diri.

Sebagian besar dari mereka sangat meragukan kemampuannya sebagai individu pekerja karena seringkali mereka tidak mendapatkan status laporan pekerjaannya.

Baca Juga: WFH Sambil Jaga Anak? Siasati dengan Kamera Pintar

Ketidaktersediaan manajer tim pada saat-saat genting

Dapat dimengerti bahwa manajer tim dan atasan tidak dapat berada di sekitar setiap saat untuk menjaga kesejahteraan karyawannya karena tekanan dan permintaan akan pekerjaan lebih tinggi dibandingkan dengan pekerjaan kantor secara fisik.

Namun, kaum milenial menghadapi beban paling berat karena mereka tidak memiliki sosok penuntun yang dapat membantu mereka ketika keadaan menjadi sulit di pihak mereka. Mereka tidak dapat berkomunikasi secara bebas dengan manajer mereka.

Domain kerja tidak cukup baik

Generasi milenial memiliki masalah yang lebih besar saat bekerja dari rumah, karena bagi sebagian orang, tinggal di rumah sepanjang waktu bersama keluarga dapat menjadi ancaman serius bagi privasi mereka yang sangat dibutuhkan.

Selain itu, mereka mungkin berdesakan di ruangan kecil yang bekerja sepanjang hari untuk memenuhi tuntutan produktivitas yang lebih tinggi di tempat kerja. Studi di seluruh dunia menunjukkan bahwa kaum milenial menghadapi masalah paling besar dalam beradaptasi dengan lingkungan terpencil mereka, dengan orang tua dan keluarga menghalangi kemandirian dan kebebasan mereka. Sederhananya, 'rumah mereka membuat mereka gila.'

Kebutuhan untuk merasa memegang kendali

Terjebak di rumah mereka, dan karena komunikasi yang tidak memadai dengan teman sebaya, kaum milenial ini membenci perasaan tidak memegang kendali.

Generasi dewasa ini memiliki kebutuhan yang lebih tinggi untuk mengontrol tetapi karena gangguan di lingkungan mereka saat ini, mereka kehilangan fokus dan konsentrasi. Mereka menganggap periode ini sebagai momen krisis di mana mereka kehilangan tahun-tahun puncak aktivitas dan produktivitas kerja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI