Aneh Banget, Anak SD di Jepang Dilarang Pakai Celana Dalam Saat Olahraga

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 16 Maret 2021 | 11:17 WIB
Aneh Banget, Anak SD di Jepang Dilarang Pakai Celana Dalam Saat Olahraga
Anak Olahraga. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peraturan tentang celana dalam ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Jepang. Sebelumnya, beberapa SMP menerapkan aturan yang menentukan warna pakaian dalam siswa, di mana mereka diwajibkan memakai pakaian dalam warna putih agar tidak menimbulkan kesan seksual. Kini, anak SD dilarang pakai celana dalam saat pelajaran olahraga.

Anggota dewan kota di Kawasaki, Eri Yamada, mengemukakan keluhan yang dia dengar dari orangtua anak-anak usia sekolah dasar. Selama pelajaran olahraga, siswa diminta untuk berganti ke seragam olahraga, namun mereka tidak diperbolehkan memakai celana dalam. Aturan tersebut berlaku untuk anak laki-laki dan perempuan, yang berlaku sampai kelas enam (usia 11-12 tahun). Ini berarti, anak perempuan juga harus melepas bra mereka sebelum berolahraga.

Meskipun tidak semua sekolah menerapkan peraturan aneh tersebut, Yamada terkejut mendengar bahwa ada sekolah yang menerapkan hal ini.

“Anak-anak sekolah dasar berada pada usia formatif untuk mengembangkan konsep seksualitas, dan aturan ini akan berdampak buruk pada mereka,” tegasnya, seraya menambahkan bahwa banyak anak telah mengatakan kepada orangtua mereka bahwa mereka tidak suka dilarang mengenakan pakaian dalam.

Baca Juga: Viral Anak Curhat Bapaknya Pakai G-String: Aku Malu, Mau Dia Cepat Mati Aja

Lalu, apa alasan sekolah-sekolah itu melarang muridnya memakai celana dalam?

Dilansir dari Soranews 24, ternyata, menurut pihak sekolah, aturan ini dibuat untuk alasan kesehatan dan kebersihan. Anak-anak SD tidak mandi setelah pelajaran olahraga, dan aturan ini dibuat agar mereka tidak akan menghabiskan sisa hari di sekolah dengan mengenakan pakaian dalam yang basah dan berkeringat.

Masuk akal, sih. Tapi, tetap saja aneh. Bukankah pihak sekolah bisa menyuruh anak-anak membawa set pakaian dalam ganti untuk dikenakan setelah berolahraga?

Menanggapi seruan Yamada untuk reformasi, Pengawas Pendidikan Kawasaki Mitsuru Odashima mengatakan dia akan mengonfirmasi kebijakan sekolah dan meminta mereka yang memiliki aturan ini untuk mempertimbangkan kembali apakah kebijakan semacam itu demi kepentingan terbaik anak-anak atau tidak.

“Sekolah perlu memberikan bimbingan untuk kesehatan dan kebersihan yang layak, tetapi bimbingan itu harus dari jenis yang sesuai dan mempertimbangkan perasaan anak-anak,” katanya.

Baca Juga: Jangan Asal, Ini Panduan Olahraga untuk Penyintas Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI