Singgung Mansplaining, Mendikbud Minta Pria Tidak Remehkan Perempuan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 16 Maret 2021 | 01:05 WIB
Singgung Mansplaining, Mendikbud Minta Pria Tidak Remehkan Perempuan
Nadiem Makarim (Instagram/Kemdikbud.RI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyinggung masalah mansplaining, kebiasaan buruk lelaki yang meremehkan perempuan. Menurutnya, kebiasaan tersebut terjadi akibat budaya buruk yang ditoleransi.

Ia menilai budaya meremehkan perempuan telah menjadi virus buruk yang telah membudaya, baik di lingkungan pendidikan maupun karir, dan berdampak pada kepercayaan diri perempuan.

Nadiem pun menyarankan agar pria bersedia terlibat untuk mencegah budaya buruk meremehkan kaum perempuan (mansplaining).

"Ini dimungkinkan terjadi karena tidak ada yang bersuara, tak ada yang menentang, ini ditoleransi oleh masyarakat kita sehingga kondisi ini tidak bagus sekali buat masyarakat perempuan kita," katanya di Jakarta, Senin.

Baca Juga: Persiapkan 5 Hal Ini untuk Kembali Belajar Tatap Muka

Ia mencontohkan hal tersebut banyak terjadi di dunia korporasi, di mana pendapat perempuan meski dia seorang senior di perusahaan, tidak didengarkan maupun dihormati.

Lebih buruk lagi, katanya, hal yang serupa jika seorang pria menyampaikan opini, mereka biasanya lebih lebih didengar dan dianggap lebih positif ketimbang perempuan.

Namun sebaliknya di dunia pendidikan, ia melihat banyak staf spesialnya yang mengoordinasi Direktorat Jenedral merupakan perempuan, dan telah melihat dampak baik dari kepemimpinan mereka.

"Laki-laki yang harus menentang dan mencegah pihak-pihak lainnya melakukan budaya buruk ini, dan hal yang kedua menantang 'sexual harassment' (pelecehan seksual), dan virus ini tersebar karena masyarakat menoleransi, serta terjadi secara sistematis di perusahaan-perusahaan," katanya.

Upaya itu harus terjadi agar ada perubahan secara signifikan, dengan melibatkan pria progresif yang peduli, merangkul pria dan perempuan dengan nilai yang sama, dan membawa mereka dalam diskusi untuk mendorong kemauan tersebut, tutup Nadiem Makarim. [ANTARA]

Baca Juga: 3 Menteri Kunjungi Borobudur, Ganjar: Kami Menyamakan Persepsi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI