Ahli Gizi: Jangan Sembarangan Diet Ekstrem Kurang Dari 800 Kalori Sehari

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 15 Maret 2021 | 09:54 WIB
Ahli Gizi: Jangan Sembarangan Diet Ekstrem Kurang Dari 800 Kalori Sehari
Ilustrasi diet. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menurunkan berat badan memang bisa dilakukan dengan diet mengurangi asupan kalori setiap hari. Namun, waspada jika diet yang Anda lakukan hanya mengasup kurang dari 800 kalori sehari. Itu termasuk diet ekstrem yang tidak boleh dilakukan sembarangan dokter.

"Diet ekstrem kurang dari 800 kalori sehari tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa pengawasan ahli diet yang kompeten," kata Dokter spesialis gizi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik (PDGKI), dr. Samuel Oetoro, Sp.GK, dalam Instagram Live Good Doctor bersama PDGKI, Minggu (14/3) malam.

"Efeknya bisa berbahaya. Apalagi diet dengan hanya mengkonsumsi 300-400 kalori per hari yang harus membutuhkan makanan khusus atau makanan pengganti yang disebut meal replacement karena kebutuhan nutrisi pelaku diet ini tidak akan terpenuhi dari makanan biasa," katanya lagi, seperti dikutip dari Antara.

Menurut Samuel, diet sangat rendah kalori atau dikenal dengan very low calory diet (VLCD) bisa mendatangkan komplikasi, antara lain kekurangan vitamin, mineral, dan kekurangan elektrolit. Pelaku diet VLCD ada yang hanya mengonsumsi 400-500 kalori per hari.

Baca Juga: Studi: Puasa Intermiten Tak Efektif Pangkas Lemak Perut

Padahal, rata-rata orang normal membutuhkan asupan kalori sekitar 1800-2000 per hari. Sementara orang yang melakukan diet dianjurkan mengurangi asupan kalori sekitar 500-1000 per hari. Artinya, setiap hari hanya mengkonsumsi sekitar 1000-1500 kalori saja.

Pola diet seperti ini memang tidak bisa secara drastis mengurangi berat badan. Penurunan akan terjadi secara bertahap. Penurunan berat badan yang ideal yakni turun 5-10 persen dari berat badan awal selama 6 bulan sampai satu tahun.

Penurunan sebesar itu sudah mampu memperbaiki profil kesehatan secara umum dan menurunkan risiko berbagai penyakit.

Lebih lanjut mengenai penurunan berat badan, Anda tetap harus melengkapi asupan nutrisi yakni makronutrisi (karbohidrat, protein, lemak), dan mikronutrisi (vitamin, mineral).

Karbohidrat tetap diperlukan walaupun porsinya dibatasi. Zat ini diperlukan terutama untuk sel otak dan sel darah merah, untuk bisa berfungsi optimal. Sebaiknya pilih karbohidrat kompleks, misalnya nasi merah, roti gandum, oatmeal, bekatul dan lainnya. Karbohidrat kompleks ini tinggi serat yang penting untuk membuat gula diserap secara perlahan, sehingga peningkatan kadar gula darah tidak terlalu cepat.

Baca Juga: Lakukan 5 Hal ini saat Semangat Diet Kendor di Tengah Jalan

Di sisi lain, protein juga sangat penting bagi Anda yang ingin diet menurunkan berat badan. Rekomendasi untuk asupan protein dalam sehari: 0,8 gram/kg berat badan hingga 1,5 gram/kg berat badan. Apabila berat Anda 60 kg, maka butuh protein Anda sekitar 60 gram.

Selain itu, penuhi kebutuhan lemak sehat misalnya omega-3 dari sumber ikan, atau sumber lain seperti alpukat, minyak zaitun dengan kandungan omega-9

"Makanya saya selalu bilang kalau lagi diet, makanlah ikan. Dan kalau ikannya mengandung minyak, makan! Itu omega-3. Jadi diet itu harus lengkap. Kalau mau diet sendiri, jangan coba-coba menjalankan diet ekstrim," tutur Samuel.

Program penurunan berat badan yang benar yakni seminggu sampai satu bulan pertama terjadi penurunan lemak, bersamaan dengan otot dan air dalam tubuh. Inilah alasan pada sebulan pertama, berat badan bisa turun sangat cepat, karena ada faktor air dan otot yang ikut terbuang. Dan setelah 1-2 bulan, Anda harus mulai mengikuti program untuk membentuk otot.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI