Suara.com - Menjenguk bayi dan ibu yang baru saja melahirkan memang menjadi salah satu kebiasaan bagi banyak masyarakat di Indonesia.
Namun, agar kondisi si ibu tetap nyaman, ada beberapa etika yang harus diperhatikan saat mengunjungi bayi yang baru saja hadir di dunia.
Di antaranya ialah mengatur waktu kunjungan yang tepat, terlebih dahulu meminta izin ketika akan menyentuh bayi hingga berhati-hati dalam memberikan komentar dan nasihat.
Pasalnya untuk hal yang terakhir, beberapa komentar dapat menyinggung ibu yang baru saja melahirkan.
Baca Juga: Viral, Pria Korea Selatan Hina Wanita Indonesia: Wajahmu Jelek Sekali
Misalnya saja, berkomentar mengenai Air Susu Ibu (ASI), metode persalinan yang digunakan sang ibu, hingga cara-cara ibu baru ketika merawat bayi mereka yang mungkin tak sesuai dengan cara yang kita gunakan.
Nah, belakangan ada aturan baru lagi nih yang dituliskan oleh seorang warganet di Twitter perihal menjenguk seorang ibu yang baru saja melahirkan. Akun @AkuSukaMasak mengatakan, agar sebaiknya kita juga tak menanyakan perihal jenis kelamin bayi pada mereka.
"Biasakan mengucapkan selamat kepada keluarga yang baru melahirkan tanpa nanya, "bayinya laki atau perempuan?"," tulisnya Rabu (10/3/2021).
Sayangnya, hal tersebut malah menimbulkan pro kontra dan viral hingga ke media sosial lainnya. Pernyataan ini bagi banyak orang terlalu kaku dan tak beralasan.
Apalagi, info mengenai jenis kelamin juga diperlukan untuk seseorang yang akan memberikan hadiah, juga ucapan.
Baca Juga: Viral Video Cowok Korea Hina Orang Indonesia, Bikin Lee Jeong Hoon Murka
Ia juga tak menyebutkan alasan, mengapa seseorang dilarang menanyakan perihal jenis kelamin bayi yang baru lahir pada keluarga yang sedang berbahagia.
Cuitan ini pun mendapat hingga lebih dari 7100 likes dan lebih 6200 komentar. Rata-rata banyak orang tak setuju akan etika baru ini. Mereka berpikiran, mengapa semakin ke sini, semakin sulit untuk berbicara dan berbasa basi pada seseorang yang kita kenal.
"Saya bingung kok makin rumit ya tata sopan santun zaman sekarang. Ngga cuma nanya agama, nanya gender anak, kerja di mana, aslinya dari kota apa, juga bisa jadi salah. Jadi kira-kira kalau mau ngobrol topiknya apa ya? Hehehe," tulis @pengabdirakyat.
"Kenapa gak boleh? Bingung ya zaman sekarang setiap topik kayaknya kok jadi sensitif banget. Jadi bingung mau ngobrol apa sama orang lain soalnya topik ini itu salah. Nanti nyambungnya ke mental health dll. Hufffft," kata @RAwulandari.
"*tok tok tok*
"bu saya mau jenguk, katanya abis lahiran ya?"
'masuk bu, iya ini abis lahiran'
"selamat yaa"
'iya'
"diem"
'diem'
"diem"
'diem'
*azan magrib*
"bu saya pulang dulu yaa"
'iyaa'," tulis @Onyaduwa memberi contoh.
Namun, ada pula yang setuju dengan hal tersebut. Salah satunya warganet satu ini.
"Pada beberapa suku dan budaya ada jenis kelamin tertentu yg diharapkan lahir dr seorang ibu. Jika yang lahir ternyata bukan jenis kelamin yang diharapkan oleh si ibu atau keluarga besarnya, pertanyaan jenis kelamin tsb bisa melukai. Gitu tadi saya dikasih tau," ungkap @Rinto_114.
Kalau menurutmu bagaimana? Bolehkah bertanya jenis kelamin bayi baru lahir?