Suara.com - Belakangan muncul berita mengenai kabar pembelian dulang oleh salah satu tokoh masyarakat di Bali, dan mengajak transaksi dilakukan di hotel. Lepas dari kebenaran kabar ini, sebenarnya apa itu dulang? Simak penjelasan berikut.
Apa Itu Dulang?
Dulang sendiri muncul dalam beberapa kebudayaan, dan memiliki bentuk dan fungsi yang tidak jauh berbeda. Jadi apa itu dulang? Dulang adalah sebuah nampan berbentuk lingkaran yang memiliki permukaan datar, dan tepinya berbibir.
Pada konteks isu yang tengah hangat, dulang yang dimaksud adalah dulang di Bali. Model dulang di Bali dan sekitarnya juga memiliki leher dan kaki, sehingga ketika diletakkan memiliki ketinggian tertentu.
Baca Juga: Sulinggih di Bali Laporkan Akun Medsos ke Polisi soal Isu Pelecehan Seksual
Apa fungsi dulang? Utamanya adalah untuk meletakkan makanan. Makanan-makanan yang diletakkan di atas dulang biasanya adalah makanan yang akan digunakan untuk sesaji atau kelengkapan peribadatan masyarakat.
Umat Hindu di Bali banyak yang menggunakan perangkat ini untuk membawa makanan, dengan cara diletakkan di kepala ketika berjalan.
Digunakan untuk Upacara Keagamaan dan Makan Bersama
Dulang digunakan sebagai tempat meletakkan makanan untuk proses persembahan ketika ada ritual keagamaan. Disamping itu, perangkat ini juga digunakan ketika tengah melaksanakan tradisi makan bersama dengan anggota keluarga atau tamu.
Baca Juga: Asal Usul Nyepi dalam Agama Hindu
Di Bali dan Lombok, tradisi ini disebut dengan megibung. Megibung sendiri dilakukan dengan menyantap makanan yang sudah disediakan di dulang atau nampan, secara bersama-sama dengan mengitari makanan tersebut.
Biasanya dalam satu dulang atau nampan, akan dimakan oleh 4 sampai 5 orang secara bersamaan.
Chat Viral Dulang
Isu hangat yang beredar seputar dulang ini sendiri muncul di Bali karena sebuah chat viral. Dalam chat tersebut diduga ada seorang oknum sulinggih atau tokoh masyarakat dan tokoh agama yang berusia muda ingin membeli sejumlah dulang.
Namun demikian, kabarnya ia meminta transaksi dilakukan di hotel, dan transaksi jual-beli ini dilakukan dengan wanita. Oknum sulinggih itu disebut-sebut melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan di wilayah Gianyar.
Sontak publik terkejut ketika ada dokumentasi pembicaraan yang beredar di dunia maya. Pihak terkait masih menelusuri mengenai masalah ini. Hingga sekarang masih belum dapat dimintai keterangan, dan hanya memberi pernyataan bahwa kasus ini sudah diurus oleh aparat kepolisian.
Sementara itu, Shri Bhagawan Mas Dalem Segara, seorang sulinggih di Bali melaporkan akun yang menyebarkan chat viral dulang itu dalam kasus pencemaran nama baik. Ia melapor karena namanya dicatut dalam chat tersebut.
“Tiang laporkan ke Polda Bali, saya tidak tahu masalah itu, ketika lihat HP sudah ramai, padahal informasi itu belum tentu kebenarannya,” ujarnya seperti diberitakan SuaraBali.id (8/3/2021).
Namun ada hal yang menarik dalam klarifikasi tersebut. Dimana, ada sebuah kalimat yang menyiratkan mungkin saja itu terjadi di masa lalu.
“Kalau pun terjadi seperti itu, mungkin saja saat saya belum didiksa atau masih welaka (belum menjadi sulinggih), namanya nomor WA kan aktif sampai sekarang,” bebernya.
Ia mengatakan ada kemungkinan akun WA miliknya dibajak oleh oknum tak bertanggung jawab. Sehingga dia menyerahkan laporan tersebut ke Polda Bali untuk ditindaklanjuti.
Itu tadi sedikit penjelasan mengenai apa itu dulang dan fungsinya serta penyebab viralnya chat yang menyeret seorang pemuka agama di Bali atau sulinggih.
Kontributor : I Made Rendika Ardian