Tren Aneh di Uniqlo China, Perempuan Dewasa Coba Kaos Anak

Senin, 08 Maret 2021 | 12:14 WIB
Tren Aneh di Uniqlo China, Perempuan Dewasa Coba Kaos Anak
Tren Aneh di Uniqlo Cina, Perempuan Dewasa Coba Kaos Anak. (Dok: Baidu)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah tren terbaru diminati remaja dan wanita dewasa muda di Cina. Sayangnya, tren ini malah menimbulkan kontroversi. Pasalnya, ini melibatkan banyak remaja dan wanita dewasa yang mengenakan dan mencoba pakaian anak-anak di retail fashion asal Jepang, Uniqlo

Bahkan, mereka tidak membelinya, karena hanya berfoto di kamar ganti, lalu mengunggahnya secara online di media sosial. Dengan mengenakan kaos yang terlalu kecil, hal ini membuat mereka dapat tampil mungil dan kurus dengan memamerkan pinggang ramping mereka. 

Bukan cuma itu, tren yang diminati oleh remaja dan wanita dewasa berusia 20 tahunan ini juga diminati karena sebagian dari mereka lebih menyukai desain warna-warni pakaian anak-anak dan harga yang lebih murah daripada pakaian dewasa.

Dilansir South China Morning Post, Tren fesyen ini disebut sebagai "gaya BM", yang merupakan singkatan dari Brandy Melville, toko pakaian perempuan Italia yang populer namun kontroversial karena hanya menyediakan ukuran ekstra kecil dan kecil.

Baca Juga: Jadi Tren Sehat di 2021, Apa Itu Produk Berkonsep Clean Label?

Tren Aneh di Uniqlo Cina, Perempuan Dewasa Coba Kaos Anak. (Dok: Baidu)
Tren Aneh di Uniqlo Cina, Perempuan Dewasa Coba Kaos Anak. (Dok: Baidu)

Setelah sangat populer secara online, banyak orang menyebut hal ini gila dan tidak etis. Apalagi staf Uniqlo mengatakan jika pelanggan yang mencoba kaos anak-anak itu tidak membeli barang tersebut. 

Mereka justru meletakkan pakaian yang sudah mereka coba begitu saja di lantai ruang ganti setelah mengambil foto. Belum lagi, kaos itu rusak karena melar. Mereka juga menodainya dengan meninggalkan cetakan bibir atau make-up di kerah.

"Saya melihat seorang perempuan dengan tinggi 170cm pergi ke ruang pas dengan kaos yang dibuat untuk anak-anak hingga 120cm. Hasilnya adalah kaus itu terlalu kecil dan kami hanya bisa menganggapnya sebagai limbah,"kata seorang pekerja di toko Uniqlo di Chengdu, di provinsi Sichuan Barat.

Pekerja yang tak disebutkan namanya itu mengatakan beberapa kaos yang telah rusak oleh perbuatan para pengikut mode itu bahkan harus dijual dengan harga yang jauh lebih murah.

Seorang asisten toko Uniqlo di Shanghai juga mengatakan bahwa toko mereka tidak melarang pelanggan mencoba pakaian anak-anak tetapi menyarankan, setelah mencobanya, mereka dapat membelinya.

Baca Juga: Nail Art yang Diprediksi Bakal Hits Sepanjang 2021

"Kami juga mengimbau pelanggan untuk menjaga pakaian tetap bersih dan lengkap serta menjaga pakaiannya,"kata pekerja yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Staf Uniqlo di Chengdu, juga mengatakan para orang tua jadi tidak tertarik untuk membeli pakaian anak-anak yang telah dicoba oleh remaja atau orang dewasa.

"(Setelah mendengar fenomena ini), beberapa orang tua mengatakan mereka merasa jijik dan mengatakan mereka tidak akan membeli pakaian Uniqlo musim ini untuk anak-anak mereka," katanya.

Beberapa pengguna internet menuduh perempuan yang mengikuti tren tersebut kurang etika dan gila.

"Kami tidak bisa menyalahkan mereka jika mereka mencoba pakaian anak-anak dan membelinya. Tapi jika mereka membuat pakaian menjadi melar dan tidak membeli, itu tidak etis," tulis seorang pengguna di Weibo.

Itu adalah tren buruk yang dibuat oleh selebritas internet, "komentar pengguna lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI