Tertekan di Istana, Meghan Markle Akui Sempat Berpikir Ingin Bunuh Diri

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 08 Maret 2021 | 09:55 WIB
Tertekan di Istana, Meghan Markle Akui Sempat Berpikir Ingin Bunuh Diri
Sosok Meghan Markle [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meghan Markle dituduh telah melakukan bullying berupa 'kekejaman dan manipulasi emosional' kepada dua pegawainya, hingga membuat dua pegawai tersebut memutuskan berhenti pekerja.

Kejadian tersebut diduga terjadi pada 2018 atau tahun di mana Meghan dan suaminya Pangeran Harry, masih menjadi anggota senior Kerajaan Inggris. Kepada Oprah, Meghan buka suara atas tuduhan tersebut.

Dikutip Suara dari CBS News, Meghan mengatakan tuduhan tersebut merupakan bagian dari 'kampanye kotor" kepada dirinya.

"Saya tidak tahu bagaimana mereka (Kerajaan Inggris) mengharapkan itu. Setelah sekian lama, kami akan tetap bungkam bahwa ada peran aktif yang dimainkan The Firm dalam melanggengkan kebohongan tentang kami," kata Meghan dalam wawancara eksklusifnya bersama Oprah di CBS.

Baca Juga: Mantan Pegawai Buka-bukaan, Meghan Markle Dituding Bully Staf Istana

The Firm sendiri merupakan panggilan umum bagi institusi Kerajaan Inggris.

Dalam satu kesempatan, Meghan juga mengatakan bagaimana ia sempat memiliki pemikiran ingin bunuh diri saat dirinya masih menjadi bagian dari keluarga kerajaan.

"Itu pemikiran yang sangat jelas dan nyata dan menakutkan. Aku tidak bisa dibiarkan sendiri," kata Meghan.

Ia pun sempat jujur pada anggota senior kerajaan lain tentang keinginannya bunuh diri dan mengatakan bahwa dirinya membutuhkan bantuan medis.

Tetapi Kerajaan Inggris memberi tahu Meghan bahwa 'keluhannya' tersebut tidak bagus untuk citra Kerajaan Inggris.

Baca Juga: Pangeran Harry Bicara Soal Kekhawatiran Sejarah Akan Terulang Kembali

Meghan juga menggambarkan bagaimana ia tertekan karena SIM, paspor dan kartu kreditnya diambil setelah menikah dengan anggota Kerajaan Inggris.

Ia kemudian menyimpulakan hidupnya di istana adalah contoh mengapa orang harus baik, karena tidak ada yang pernah tahu apa yang orang-orang alami "di balik pintu tertutup".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI