Kiat Sri Mulyani untuk Jadi Motivator Andal Bagi Anak Dalam Keterbatasan

Minggu, 07 Maret 2021 | 07:30 WIB
Kiat Sri Mulyani untuk Jadi Motivator Andal Bagi Anak Dalam Keterbatasan
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepercayaan diri tidak muncul begitu saja sebagai bakat. Tapi kepercayaan diri perlu dipupuk dan diasah sedini mungkin, bahkan termasuk perlu dilakukan kaum perempuan.

Hal itulah yang diyakini Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang menurutnya penting bagi perempuan untuk memiliki rasa percaya diri dan menularkannya kepada anaknya, bisa melalui strorytelling atau bercerita.

"Awal dalam hidup itu harus memiliki kepercayaan diri yang baik, dan dicarikan cara untuk menumbuhkan itu, yaitu melalui storytelling," ujar Sri Mulyani dalam acara Dialog Intergenerasional 'Women and Girls: Game Changers in Development', Sabtu (6/3/2021).

Lewat bercerita kepada anak tentang kisah sukses seseorang atau tokoh yang menginspirasi. Lalu dibuatlah penguatan jika tokoh dalam cerita bisa jadi contoh kesuksesan yang sama untuk si anak.

Baca Juga: Dugaan Suap di Ditjen Pajak, Komisi XI DPR Minta Menkeu Turun Tangan

Menteri Keuangan Sri Mulyani
Menteri Keuangan Sri Mulyani

"Sehingga anak-anak merasa, kalau di cerita itu bisa, kita juga bisa dong. Jadi menghadirkan cerita itu yang kemudian secara langsung masuk ke dalam pikiran hati dan kepribadian mereka," ungkapnya.

Tidak hanya itu, perempuan berusia 58 tahun itu meyakini anak yang tadinya tidak memiliki kepercayaan diri atau bahkan kepercayaan dirinya terpendam, dengan motivasi keinginan kuat untuk maju dan sukses akan bergelora.

"Kemudian muncullah apa yang disebut motivasi yang selama ini kemungkinan terkubur oleh rasa rendah diri, merasa tidak ada orang yang meng-encourage (mendorong) saya," katanya.

"Atau dia sebenarnya sudah punya tapi tidak sadar, bahwa dia sebetulnya punya skill, punya kepandaian, punya bakat. Tapi selama ini ditutup oleh perasaan rasa tidak secure," sambung perempuan yang akrab disapa Ani itu.

Bukan tidak mungkin saat para ibu, orang tua, atau orang dewasa lainnya memotivasi anak yang digadang-gadang tidak akan sukses karena hidup dalam keterbatasan, misalnya hidup di panti asuhan tanpa orang tua, atau memiliki keterbatasan organ tubuh yang tidak normal (disabilitas).

Baca Juga: Kasus Suap Pegawai Pajak Terbongkar Berkat Aduan Masyarakat

Nantinya di kemudian hari mereka akan berhasil, yang bahkan bisa bermanfaat untuk orang banyak, bahkan untuk negara.

"Ini ditutup dan dibuang rasa tidak secure, lalu munculah mutiara yang bagus dari anak-anak ini. Pendekatan scaling up ditularkan kepada banyak panti asuhan yang lain, dimana banyak anak-anak lain," ungkapnya.

Terakhir ia mengajak, para perempuan untuk berani menjadi kartini-kartini baru yang meneruskan perjuangan, mendidik dan menyayangi anak serta saling memotivasi satu sama lainnya.

"Kartini hidup di zaman serba terbatas dan berhasil. Maka tugas kita tinggal melanjutkan perjuangannya," pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI