Meghan Markle Dituduh Tindas Staf Kerajaan, Istana Akan Gelar Investigasi

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 04 Maret 2021 | 11:09 WIB
Meghan Markle Dituduh Tindas Staf Kerajaan, Istana Akan Gelar Investigasi
Pangeran Harry dan Meghan Markle. (Foto: Tolga Akmen/AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meghan Markle baru-baru ini dituduh menindas stafnya di Istana Kensington. Menyusul kabar tersebut, pihak istana Buckingham dikabarkan akan mengadakan investigasi terhadap tuduhan tersebut.

Dilansir dari Deadline, Istana Buckingham mengatakan pihaknya "sangat prihatin" dengan tuduhan yang diuraikan dalam laporan The Times of London.

"Oleh karena itu, tim SDM kami akan melihat keadaan yang diuraikan dalam artikel tersebut," kata pernyataan itu.

Anggota staf yang terlibat pada saat itu, termasuk mereka yang telah meninggalkan Rumah Tangga, akan diundang untuk berpartisipasi untuk melihat apakah pelajaran dapat diambil.

Baca Juga: Harry dan Meghan Markle Disebut Harus Syuting Ulang Dengan Oprah, Kenapa?

Espadrilles, Alas Kaki Favorit Kate Middleton dan Meghan Markle!
Pangeran Harry dan Meghan Markle. 

“Keluarga Kerajaan telah menerapkan kebijakan Martabat di Tempat Kerja selama beberapa tahun dan tidak dan tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan di tempat kerja,” pernyataan itu menyimpulkan.

Meghan Markle dikatakan "sedih" oleh laporan ledakan di The Times Of London, yang telah melihat email yang dikirim oleh mantan sekretaris komunikasi Istana Kensington meningkatkan kekhawatiran tentang perilaku "bullying" nya.

Laporan The Times, yang datang hanya beberapa hari sebelum CBS menyiarkan wawancara tanpa pamrih dengan Markle dan suaminya Pangeran Harry, juga mengklaim bahwa Duchess of Sussex mengenakan anting-anting yang diberikan kepadanya oleh Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman beberapa minggu setelah pembunuhan Jamal Khashoggi.

Juru bicara Markle mengatakan kepada surat kabar bahwa laporan itu adalah "kampanye kotor" dan bahwa Duchess of Sussex kecewa dengan klaim tersebut karena dia menjadi "target penindasan dan sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yang mengalami rasa sakit dan trauma."

The Times memperoleh email yang dikirim pada Oktober 2018 oleh Jason Knauf, mantan eksekutif komunikasi untuk Duke dan Duchess of Sussex, yang sekarang bekerja sebagai CEO Royal Foundation of The Duke dan Duchess of Cambridge. Dia mengirim pesan tersebut ke Simon Case, yang saat itu menjadi sekretaris pribadi Pangeran William, dan pesan itu diteruskan ke Samantha Carruthers, mantan kepala HR Pangeran Charles.

Baca Juga: Gelar Resmi Dicabut, Pangeran William Syok dan Kecewa dengan Pangeran Harry

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI