Penelitian Sukses, Kain Batik Antibakteri Siap Diproduksi Massal

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 02 Maret 2021 | 22:42 WIB
Penelitian Sukses, Kain Batik Antibakteri Siap Diproduksi Massal
Ilustrasi kain batik. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penggunaan kain batik tidak hanya dilakukan oleh industri mode. Saat ini, penelitian di bidang kesehatan juga menggunakan kain batik.

Balai Besar Kerajinan dan Batik mengatakan, penelitian kain batik antibakteri berjalan sukses.

Bahkan, produksi massal diharapkan dapat dilakukan di tahun 2021 dengan menggandeng perusahaan swasta.

"Kami kan tidak boleh produksi sendiri. Jadi nanti yang memproduksi ya sepenuhnya perusahaan swasta," kata Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Titik Purwati Widowati di Yogyakarta, Selasa.

Baca Juga: 5 Motif Batik Yogyakarta, Punya Ciri Khas dan Sarat Filosofi

Menurut Titik, saat ini kain batik antibakteri itu masih dikembangkan dalam skala laboratorium. Dengan demikian, harganya masih terlalu mahal apabila dijual di pasaran.

"Dalam skala laboratorium harga jualnya masih tinggi. Maka kami membutuhkan orang yang bisa memproduksi antibakteri untuk batik ini secara lebih banyak," kata dia.

Batik antibakteri itu, kata dia, merupakan salah satu wujud diversifikasi produk batik seperti yang didorong Kementerina Perindustrian.

Ia meyakini prospek penjualan batik antibakteri itu sangat bagus di saat persoalan kesehatan tubuh menjadi prioritas di masa pandemi.

"Sekarang masih antibakteri, siapa tahu ke depan bisa membuat yang antivirus," kata Titik.

Baca Juga: Tidak Hanya di Jawa, di Rumah Batik Palembang Pengunjung Belajar Membatik

Ia menjelaskan secara fisik kain batik antibakteri yang telah dipatenkan tersebut tidak ada bedanya dengan kain batik biasa. Melalui teknologi yang dimiliki Balai Besar Kerajinan dan Batik, antibakteri dimasukkan melalui pori-pori kain.

Antibakterinya, kata dia, telah diuji di sepuluh perusahaan batik yang tergabung dalam Asosiasi Pengrajin dan Pengusaha Batik Indonesia (APPBI).

"Bakteri kan ada yang baik ada yang buruk. Kami berharap dengan adanya busana antibakteri maka bakteri yang kurang sehat bisa dicegah masuk," kata dia. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI