Suara.com - Manusia memiliki beragam emosi, yang mungkin akan berganti-ganti setiap harinya. Ada kalanya kita merasa gembira, dan ada saatnya kita merasa sedih. Emosi bersifat sementara dan akan hilang seiring waktu. Itulah perbedaan pertama antara rasa sedih dan depresi.
Di sisi lain, depresi adalah penyakit. Pakar medis telah mengungkapkan bahwa gangguan mental ini merusak fungsi sosial, pekerjaan, dan area penting lainnya. Jika depresi tidak diobati, gejalanya tidak akan hilang dalam waktu dekat.
Perbedaan antara sedih dan depresi
Jika Anda bersedih, Anda akan merasa kesal dan mengalami ketidaknyamanan. Namun, emosi itu hanya akan dialami selama beberapa saat, dan akhirnya lenyap. Anda juga akan mengalami saat-saat ketika Anda bisa tertawa atau dihibur.
Tetapi jika Anda depresi, emosi itu mungkin tidak akan hilang. Itu juga akan mulai memengaruhi semua bidang kehidupan Anda. Tidak seperti yang dipahami kebanyakan orang, depresi adalah gangguan mental, bukan emosi sementara.
Baca Juga: Gejala Alzheimer Muncul Lebih Dini pada Penderita Depresi dan Kecemasan
Berikut beberapa gejala penting depresi, seperti dilansir dari Healthshots:
- Perasaan sedih yang terus-menerus
- Mudah tersinggung
- Kelelahan
- Perubahan pola tidur atau makan
- Kesulitan berkonsentrasi
- Kehilangan minat dan antusiasme terhadap hal-hal yang dulunya memberikan kesenangan
- Perasaan bersalah yang dalam dan tidak beralasan
- Gejala fisik, seperti sakit kepala atau nyeri tubuh yang tidak memiliki penyebab tertentu
- Perasaan tidak berharga
- Berpikir tentang kematian
- Pikiran atau tindakan bunuh diri
Depresi dapat dialami oleh lelaki maupun perempuan di segala usia. Juga tidak terbatas pada latar belakang etnis atau status sosial ekonomi apapun, karena siapapun dapat mengalaminya. Ada beberapa faktor yang membuat seseorang berisiko mengalami depresi, di antaranya mengalami trauma saat kecil atau remaja, ketidakmampuan untuk mengatasi peristiwa kehidupan yang menghancurkan seperti kematian anak atau pasangan, harga diri rendah, riwayat penyakit mental dalam keluarga termasuk gangguan bipolar atau depresi, serta kurangnya penerimaan keluarga atau komunitas.
Kadang, depresi juga dapat disebabkan oleh penggunaan obat-obatan tertentu secara berlebihan, termasuk beta-blocker, kortikosteroid, obat-obatan hormonal, serta statin.
Lalu, kapan harus mencari bantuan? Jika kesedihan Anda berlanjut selama lebih dari dua minggu, penting untuk segera berkonsultasi dengan spesialis.
Dan buat Anda yang sering mengalami kesedihan, Anda dapat membuat beberapa perubahan kecil dalam gaya hidup yang membantu Anda merasa lebih baik. Misalnya meluangkan waktu untuk aktivitas yang Anda sukai, menonton film favorit Anda, melakukan aktivitas fisik, makan sehat, dan mencoba untuk cukup tidur. Perubahan gaya hidup juga dapat membantu jika Anda sedang mengalami depresi.
Baca Juga: Merasa Kesepian? Rutin Menelepon selama 10 Menit Dapat Mengatasinya lho!