Atasi Masalah Sampah Plastik, KLKH Lakukan Tiga Pendekatan Ini

Risna Halidi Suara.Com
Jum'at, 26 Februari 2021 | 22:29 WIB
Atasi Masalah Sampah Plastik, KLKH Lakukan Tiga Pendekatan Ini
Ilustrasi sampah plastik. (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Daur ulang menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi sampah plastik. Dalam industri daur ulang plastik, PET dianggap sebagai plastik berkualitas tinggi yang memiliki nilai ekonomi serta peran krusial dalam ekonomi sirkular.

Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (KLKH), Rosa Vivien Ratnawati memaparkan, KLHK  tengah mendukung tiga pendekatan yang dipakai dalam tema Hari Peduli Sampah Nasional yakni zero waste, advance teknologi dan sirkular ekonomi.

Dalam pengelolaan sampah, lanjut Vivien, butuh komitmen semua pihak dan tidak mungkin diselesaikan hanya dengan single approach saja karena Indonesia adalah negara besar.

"Tidak perlu diperdebatkan approach mana yang paling baik, yang penting bisa membantu mengatasi masalah sampah plastik. Pendekatan ini sudah tepat, karena menciptakan nilai tambah ekonomi baru dan bermanfaat secara sosial. Kita harus percaya bahwa semua langkah kecil yang kita lakukan akan berdampak besar pada lingkungan," papar Vivien dikutip Suara.com dari siaran pers, Jumat (26/2/2021).

Baca Juga: Tak Hanya Cemari Lingkungan, Mikroplastik Berbahaya Bagi Tubuh Manusia

Di Indonesia, Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) dan Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) bersama perusahaan air Le Minerale, tengah bekerja sama melakukan inisiasi project Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional.

Kerjasama multi-stakeholder ini diklaim sebagai komitmen bersama dalam meningkatkan dan menggalakan kegiatan sirkular ekonomi sebagai salah satu cara mengatasi masalah sampah plastik.

IPI yang berperan sebagai pengepul sampah, telah membina 3,7 juta orang anggotanya di 25 Provinsi seluruh Indonesia.

Sementara ADUPI memiliki peran melakukan pengolahan sampah plastik menjadi bahan baku untuk dijadikan produk baru yang bernilai ekonomi tinggi.

Inisiatif Le Minerale beserta para mitra ini juga diharapkan dapat menjadi solusi tepat dalam mengatasi permasalahan sampah plastik.

Baca Juga: Selamatkan Lingkungan, Ini 6 Tips Kurangi Penggunaan Plastik

Ketua Umum ADUPI, Christine Halim menyatakan, industri daur ulang memerlukan sampah plastik PET dalam jumlah besar. Dalam catatan ADUPI, setiap tahunnya permintaan PET meningkat rata-rata 7 Persen.

Angka ini termasuk dalam kondisi saat pandemi Covid-19. PET menjadi primadona karena bernilai jual tinggi dan menjadi rebutan pemulung karena bisa dimanfaatkan sebagai polyester, dakron sintetis, geotextile, bantal, baju winter, kancing.
 
Menurut Christine, plastik PET dapat didaur ulang hingga 50 kali dan menghemat bahan baku produksi.

"Tren permintaan ekspornya pun terus naik. Ini sejalan dengan program pemerintah dalam menjadikan sampah bahan baku ekonomi dan plastik sekali pakai tidak masalah apabila manajemen sirkular ekonomi dijalankan dengan baik," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI