Bangga, Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Kompetisi Arsitek Prancis

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 26 Februari 2021 | 20:45 WIB
Bangga,  Mahasiswa ITB Wakili Indonesia di Kompetisi Arsitek Prancis
Ilustrasi hasil arsitektur. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Karya membanggakan berhasil ditorehkan oleh sekelompok mahasiswa arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB). Lewat karyanya yang berjudul “Re(Bond)ir”, tim yang terdiri Selvia Dwiyanti, Hilman Prakoso, Vadya Dzuqiah dan Project Advisor Donny kurniawan berhasil memenangkan Multi Comfort Student Contest (MCSC).

MCSC adalah kompetisi desain arsitektur internasional yang didasarkan pada prinsip-prinsip Program Multi Comfort Saint-Gobain yang bertujuan mengajak para generasi muda bergerak bersama melalui inovasi desain arsitektur. Nantinya, tim dari ITB tersebut akan menjadi perwakilan Indonesia untuk bertanding kembali dengan para juara tingkat regional lainnya di Prancis.

Dalam keterangannya, Jumat, (26/2/2021), Selvia mengungkapkan bahwa Re(bond)ir turut mendukung efisiensi energi dengan upaya mengurangi emisi karbon sehingga konsep sustainable lifestyle dapat terwujud di kawasan tersebut.

Tim mahasiswa arsitek ITB. (Dokumentasi pribadi)
Tim mahasiswa arsitek ITB. (Dokumentasi pribadi)

Sementa itu, Managing Director Saint-Gobain Indonesia, Ivana Wijaya mengatakan mengatakan bahwa hal itu sejalan dengan tujuan Saint Gobain, yakni making the world a better home merupakan ambisi bersama untuk menjadikan dunia lebih indah dan nyaman dihuni dalam wujud aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Kronologi Aksi Mahasiswa UBL Berujung Laporan ke Polisi

"Melalui MCSC, proses inovasi yang berkelanjutan dengan produk Saint-Gobain harapannya dapat memberikan performa dan keamanan sekaligus menjawab tantangan konstruksi yang berkelanjutan, efisiensi sumber daya serta perubahan iklim," kata Ivana.

Kemudian, National Marketing Director Saint Gobain Indonesia, psara Herman, menyatakan bahwa ajang ini merupakan salah satu cara memfasilitasi anak muda Indonesia untuk berinovasi.

“Peran para pemuda menjadi salah satu harapan besar untuk mendorong sustainable construction, pembangunan yang berwawasan lingkungan, sejalan dengan produk-produk kami yang diciptakan sebagai material ramah lingkungan” ujar Apsara.

Sementara itu, Menurut Sibarani Sofian ST, M.Arch, arsitek pendiri Urban+ yang juga dikenal sebagai pemenang Kontes Desain Ibu Kota Negara (IKN) “Negara Rimba Nusa” perencanaan berkelanjutan berarti adanya keseimbangan antara elemen lingkungan, sosial, dan ekonomi yang sesuai dengan kebijakan nasional yaitu mendukung kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Mahasiswa UBL Dilaporkan ke Polisi karena Demo, LBH: Bentuk Pembungkaman

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI