Suara.com - Setiap orang pasti melakukan kesalahan. Pada saat itulah sebuah permintaan maaf dilontarkan. Nyatanya, tidak semua permintaan maaf itu mudah. Hal ini biasanya karena kesalahan yang dilakukan terlalu fatal.
Namun, walaupun sulit, tidak ada salahnya meminta maaf. Hal tersebut akan membuat diri menyadari jika telah melakukan kesalahan.
Selain itu, meminta maaf juga membuat orang lain tahu jika diri kita telah menyadari kesalahan yang diperbuat. Sebelum meminta maaf, terdapat hal-hal yang harus dipahami, di antaranya:
1. Pahami alasan untuk minta maaf
Baca Juga: Cacat Keteladanan, PKS: Jokowi Harus Minta Maaf soal Kerumunan Massa di NTT
Hal yang penting sebelum meminta maaf adalah diri kita harus memahami alasan mengapa hal tersebut dilakukan. Misalnya, mengakui jika diri telah melakukan kesalahan. Selain itu, cobalah untuk belajar dari kesalahan yang dilakukan, serta ekspresikan rasa penyesalan dari dalam diri. Coba juga untuk jujur dengan orang lain.

Dengan meminta maaf secara tulus akan membuat perasaan menjadi lega, terutama hika diterima. Selain itu, meminta maaf juga dapar memperbaiki hubungan yang rusak akibat kesalahan yang dilakukan. Ketika melakukan kesalahan juga diri kita harus belajar agar tidak mengulangi hal yang sama.
2. Ketahui kapan harus meminta maaf
Tidak semua orang saat terjadi suatu kesalahan langsung memaafkan saat itu juga. Oleh karena itu, orang yang bersalah harus mengetahui kondisi yang tepat untuk meminta maaf.
Saat perasaan sedang dipenuhi rasa marah, meminta maaf adalah hal yang sia-sia. Untuk itu, coba beri waktu orang tersebut dan pikirkan cara yang baik untuk meminta maaf.
Baca Juga: Penembakan di Kafe Cengkareng 3 Orang Tewas, Kapolda Minta Maaf ke TNI AD
Para peneliti menemukan, orang percaya bahwa kepribadian bisa berubah dengan meminta maaf atas tindakan yang merugikan. Hal itu karena mereka merasa bahwa perubahan itu mungkin.
Biasanya, mereka merasa bahwa menerima kesalahan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang. Namun, untuk meminta maaf seseorang harus mengetahui waktu yang baik dan tepat.
3. Berani bertanggung jawab
Saat melakukan kesalahan yang bersifat merugikan, permintaan maaf saja biasanya tidak cukup. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan sebagai bentuk tanggung jawab. Seseorang yang bertanggung jawab berarti menjadi bukti jika dirinya mengakui kesalahan yang diperbuat sehingga menyakiti orang lain.
4. Ungkapkan rasa penyesalan
Minta maaf akan semakin mendalam jika orang yang bersalah mengungkapkan rasa penyesalan terhadap apa yang dilakukannya. Untuk itu, mengungkapkan penyesalan dapat membantu proses minta maaf. Menyatakan rasa menyesal akan membuat seseorang tahu jika kita dirinya meminta maaf dengan tulus. Namun, orang tersebut tetap harus bertanggung jawab dan tidak melakukan kesalahan yang sama.
5. Ungkapkan tidak akan mengulanginya
Seseorang yang melakukan kesalahan menandakan terdapat hal yang dilanggar atau menyakiti perasaan orang lain. Hal tersebut yang memberikan rasa kecewa. Jika meminta maaf kepada orang lain, hal yang penting untuk ditegaskan adalah tidak akan mengulangi kesalahan yang sama. Hal itu akan memberi tahu orang lain jika diri telah mengetahui batasan yang berlaku.
6. Tidak hanya untuk mendapatkan permohonan maaf
Saat melakukan kesalahan dan meminta maaf, seseorang harus mengetahui alasan yang jelas. Meminta maaf tidak hanya untuk mendapatkan permohonan maaf, tetapi juga sebagai pelajar dan perbaikan diri. Hal ini juga membuat memaafkan diri sendiri. Oleh karena itu, tegaskan dengan jelas jika permintaan maaf juga sebagai pelajaran untuk diri sendiri.
7. Ungkapkan dari hati dan rasa empati
Permintaan maaf tidak akan berarti jika karena paksaan. Oleh karena itu, meminta maaf dilakukan dari hati yang tulus dan rasa empati yang dimiliki. Hal ini biasanya dapat terlihat dari cara seseorang meminta maaf.
Penulis: Fajar Ramadhan