Suara.com - Adalah hal yang lumrah kita bermimpi saat tidur. Ada mimpi baik, ada pula mimpi buruk. Lalu, bagaimana seharusnya kita sebagai umat Islam menyikapi mimpi, baik itu mimpi buruk maupun mimpi baik? Melansir dari laman NU, dalam merespons mimpi buruk terdapat berbagai hal sunah yang harus dilakukan seorang muslim. Berikut ungkapan dari hadis tersebut:
“Mimpi baik itu dari Allah. Jika kalian mimpi sesuatu yang kalian sukai, maka jangan kalian ceritakan kecuali pada orang yang juga ikut menyukai mimpi tersebut. Jika kalian mimpi sesuatu yang tak kalian suka, maka memohonlah perlindungan pada Allah atas keburukan mimpi tersebut dan dari keburukan setan, meludahlah tiga kali dan jangan kalian ceritakan pada siapa pun, maka mimpi buruk itu tidak akan membahayakan pada kalian.” (HR al-Bukhari)
“Ketika kalian melihat mimpi yang tak kalian suka, maka meludahlah dari arah kiri kalian tiga kali dan memohonlah perlindungan pada Allah dari setan tiga kali, dan hendaklah kalian berpindah dari posisi tidur yang semula ia lakukan.” (HR Muslim)
“Mimpi ada tiga. Kata hati, mimpi mengkhawatirkan yang datang dari setan, dan kabar bahagia dari Allah. Barang siapa yang bermimpi sesuatu yang tak disukai, maka jangan ceritakan pada siapa pun, berdiri lalu salatlah!” (HR al-Bukhari)
Baca Juga: Menandakan Perubahan, Ini Arti Mimpi Kembali ke Masa Lalu
Dari hadis di atas dapat disimpulkan ketika seseorang bermimpi baik, maka ia dianjurkan untuk melakukan tiga hal. Yaitu, memuji kepada Allah dengan mengucapkan Alhamdulillah, merasa bahagia atas mimpi tersebut, dan tidak menceritakan mimpi itu kecuali pada orang yang juga menyukainya.
Jika mendapat mimpi buruk, perlunya menjadikan sebuah sedekah untuk ke depannya, agar kehidupan selamat dalam lindungan Allah SWT.